Setelah Ratusan Tahun, Mahkota Binokasih Kembali ke Kabupaten Bogor Sebagai Simbol Kebangkitan Budaya

photo author
- Jumat, 25 April 2025 | 20:45 WIB
Mahkota Binokasih yang singgah di Kabupaten Bogor. (Riza/Metrobogor )
Mahkota Binokasih yang singgah di Kabupaten Bogor. (Riza/Metrobogor )

catatanfakta.com - Sejarah kembali berputar di Kabupaten Bogor, yang pada Senin, 21 April 2025, menerima kembali sebuah benda pusaka yang telah lama hilang, Mahkota Binokasih. Mahkota yang merupakan simbol kekuasaan dari kerajaan Sunda ini, akhirnya kembali ke tanah asalnya setelah ratusan tahun berada di luar wilayah tersebut.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan, memimpin kirab menuju kedatangan mahkota yang disertai prosesi meriah, yang menjadi saksi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor atas kembalinya warisan budaya yang luar biasa ini.

Kembalinya Mahkota Binokasih ini tidak sekadar menjadi peristiwa penting dalam sejarah daerah, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan nilai-nilai luhur masyarakat Sunda.

Baca Juga: Pemkab Bogor Tindak Tegas Perusahaan yang Cemari Setu Rawa Jejed, Beri Sinyal Perhatian Serius Lingkungan

Mahkota ini, yang dibuat pada abad ke-14 oleh Prabu Bunisora Suradipati dari Kerajaan Galuh, terbuat dari emas murni dan dihiasi batu giok lokal, memiliki makna mendalam bagi masyarakat Sunda. Sejak berpindah ke Kerajaan Sumedang Larang ratusan tahun lalu, mahkota ini sempat menghilang dari tanah asalnya, dan kini akhirnya kembali disambut dengan penuh sukacita.

Rudy Susmanto menyatakan, "Ini adalah momen yang luar biasa. Mahkota Binokasih kembali ke Kabupaten Bogor untuk pertama kalinya dalam ratusan tahun. Bagi kami, ini bukan hanya soal benda pusaka, tetapi simbol kebangkitan dan semangat baru untuk masyarakat Bogor."

Kegiatan kirab yang dimulai dari SMK Negeri 1 Cibinong hingga Auditorium Sekretariat Daerah tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk dari Keraton Sumedang Larang dan sejumlah kesultanan di Nusantara, yang memperlihatkan kekuatan solidaritas budaya di tanah Sunda. Selain itu, acara tersebut juga menyiratkan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari jati diri bangsa.

Baca Juga: Seruan Serentak Tangkal DBD, Pemkab Bogor Hidupkan Lagi Gerakan Jumat Bersih

Bagi banyak pihak, Mahkota Binokasih lebih dari sekadar peninggalan sejarah. "Mahkota ini adalah simbol kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya yang harus dijaga dengan penuh penghormatan. Kirab ini bukan hanya seremoni, tetapi juga pengingat bahwa kita memiliki akar budaya yang dalam dan kaya," kata Radya Anom, wakil dari Keraton Sumedang Larang, yang turut hadir dalam acara tersebut.

Kehadiran Mahkota Binokasih juga mengilhami sebuah refleksi tentang bagaimana budaya harus tetap dilestarikan dan dijaga, terutama dalam konteks kepemimpinan masa kini.

Untuk itu, usai prosesi kirab, diadakan sosialisasi mengenai Kepemimpinan Berlandaskan Filosofi Mahkota Binokasih, yang mengajarkan nilai-nilai kebijaksanaan dan kearifan lokal. Tak kalah meriah, acara ini ditutup dengan pesta rakyat dan pertunjukan wayang golek, yang semakin memperkaya pengalaman budaya masyarakat Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Pemkab Bogor Bergerak Cepat Jalankan Instruksi Presiden, Fokus Bangun Irigasi hingga Perkuat Cadangan Beras

Dengan kembalinya mahkota ini, Kabupaten Bogor seakan mendapatkan kembali bagian dari warisan budaya yang telah lama hilang, dan semangat baru untuk terus maju serta melestarikan nilai-nilai luhur yang telah mengakar dalam sejarah panjang masyarakat Sunda.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Diskominfo Bogor

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X