catatanfakta.com, Megamendung – Dalam sebuah momen penting yang menggambarkan urgensi perubahan budaya kerja di lingkungan birokrasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyampaikan pesan tegas dan menggugah kepada seluruh peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VI.
Bertempat di Kecamatan Megamendung pada Rabu, 9 April 2025, Ajat menekankan bahwa keberhasilan pemerintahan tidak akan pernah bisa ditopang oleh satu sosok tunggal.
“Saatnya melatih ego, tidak ada yang namanya superman, yang ada hanyalah super team, dan pada pelatihan kepemimpinan ini kita diuji,” tegasnya dengan suara lantang, disambut oleh anggukan serius para pejabat yang hadir.
Baca Juga: ASN Kemenag Ubah Jam Kerja Ramadan, Produktivitas Meningkat?
Pernyataan ini bukan sekadar slogan. Ia mencerminkan semangat baru yang ingin dibangun Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menghadapi tantangan pelayanan publik yang semakin kompleks dan menuntut kerja kolektif.
Ajat menegaskan bahwa pelatihan kepemimpinan yang sedang dilaksanakan tidak boleh menjadi formalitas semata. “PKA Angkatan VI harus dilaksanakan secara benar, tidak hanya untuk mengejar kelulusan, tapi harus punya dampak nyata dalam kepemimpinan ke depan,” ujarnya, seolah ingin membangunkan kesadaran para peserta bahwa tantangan birokrasi bukanlah simulasi—melainkan realita yang harus ditangani dengan kompetensi sejati.
Ajat juga mengingatkan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN), baik di level struktural, fungsional, maupun pelaksana, memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan visi Bupati dan Wakil Bupati Bogor: “Kabupaten Bogor Istimewa dan Gemilang.”
Baca Juga: Pj. Bupati Bogor Ajak ASN Hidup Sehat, Pimpin Senam Jantung di Kantor DPMD
Sebuah visi ambisius yang menurutnya hanya bisa dicapai jika seluruh lapisan birokrasi bergerak dalam satu irama, dengan semangat kolaborasi dan kesetaraan peran. “Untuk mewujudkan visi tersebut, kita ketahui bahwa jabatan administrator memiliki peran dan fungsi strategis dalam mensukseskan kinerja organisasi perangkat daerah,” ujar Ajat dengan nada penuh keyakinan.
Ia juga menyoroti pentingnya membentuk jiwa kepemimpinan yang tidak hanya pintar secara teknis, namun juga tangguh secara mental, inovatif, dan adaptif dalam menghadapi dinamika zaman. Lebih jauh, Ajat menyebut bahwa ASN harus menjadi pemimpin transformasional yang mampu membawa perubahan di unit kerja masing-masing, bukan hanya bertahan dalam zona nyaman.
“Dengan kompetensi tersebut, pelayanan publik prima dapat lebih ditingkatkan dan dioptimalkan meski dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh unit organisasinya,” tambahnya.
Pembukaan pelatihan ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala BKPSDM Kabupaten Bogor, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial BKPSDM Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur BKPSDM Kabupaten Bogor.
Momentum ini menjadi pengingat kuat bahwa perubahan birokrasi tidak bisa ditunda lagi—dan hanya dapat dicapai jika seluruh pemangku jabatan bersedia untuk turun gunung, bekerja bersama, dan meninggalkan paradigma usang tentang kepemimpinan yang individualistik.
Artikel Terkait
588 ASN di Baubau Terjaring Karena Gunakan Fake GPS
Siabang Tampan dan Bogor Corporate University, Solusi Kompetensi ASN Bogor di Era Digital
Ribuan ASN Bogor Pecahkan Rekor MURI: Apa Keistimewaan Sarung Tenun Majalaya?
HUT KORPRI ke-53: Pj. Bupati Bogor Serukan ASN untuk Tingkatkan Pelayanan Publik!
Mengapa ASN Award 2024 Jadi Langkah Strategis Pemkab Bogor Menuju Indonesia Emas?