Wakil Menteri PU Sebut Banjir Bekasi Bukan Karena Tanggul Jebol, Warga Geram!

photo author
- Rabu, 5 Maret 2025 | 22:24 WIB
Banjir Bekasi yang berangsur surut (Dailynotif.com)
Banjir Bekasi yang berangsur surut (Dailynotif.com)

Catatanfakta.com, - Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menyatakan bahwa penyebab banjir di Bekasi bukanlah karena tanggul yang jebol, melainkan akibat intensitas hujan yang sangat tinggi. Hal ini disampaikan Diana saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/3/2025).

"Berdasarkan pengamatan kami, tidak ada tanggul yang jebol. Namun, volume intensitas hujan memang sangat tinggi, sehingga menyebabkan sungai meluap," ungkap Diana.

Pernyataan ini sontak menuai reaksi beragam dari masyarakat, terutama warga Bekasi yang terdampak banjir. Banyak yang mempertanyakan pernyataan tersebut dan meminta pemerintah segera mengambil tindakan nyata.

Baca Juga: GEGER! Nikita Mirzani Resmi Ditahan, Diduga Peras Rp 4 Miliar!

Diana menambahkan bahwa saat ini Kementerian Pekerjaan Umum menunggu banjir surut sebelum melakukan upaya pemompaan atau penyedotan air. "Jika kita memompa sekarang, airnya mau ditaruh di mana? Kita tunggu surut dulu," jelasnya.

Sebagai langkah penanganan darurat, Kementerian PU telah mengirimkan perahu karet dan alat penyelamatan lainnya untuk membantu evakuasi penduduk yang terdampak banjir. "Prioritas utama adalah mengamankan penduduk. Selanjutnya, kami akan melakukan pengerukan sedimentasi di sungai sebagai upaya pencegahan banjir di masa depan," tegas Diana.

Namun, pernyataan ini memicu perdebatan di media sosial. Beberapa warga mengeluhkan bahwa pemerintah terkesan lamban dalam menangani banjir tahunan yang selalu menghantui wilayah Bekasi. "Selalu alasan hujan deras, kapan ada solusi nyata?" ujar salah satu warga melalui media sosial.

Baca Juga: HEBOH! Nikita Mirzani Resmi Ditahan, Terbongkar Kasus Pemerasan Rp 5 Miliar!

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menyebutkan, hujan deras yang turun sejak Senin (3/3/2025) malam menjadi pemicu utama banjir yang mengepung kota tersebut.

"Dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan wilayah Kota Bekasi sejak sore hingga malam hari mengakibatkan peningkatan debit air dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kota Bekasi pada hari Senin, 03 Maret 2025, Pkl. 23:07 WIB," demikian keterangan dari BPBD Kota Bekasi seperti yang dikutip, Selasa (4/3/2025).

Menurut data sementara Pemerintah Kota Bekasi, jumlah korban terdampak banjir Bekasi mencapai 16.000 jiwa, dengan 5.000 jiwa di antaranya telah mengungsi.

BPBD Kota Bekasi mencatat sedikitnya 20 titik banjir terjadi di delapan kecamatan, antara lain Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

Banjir ini kembali menyoroti perlunya solusi jangka panjang dalam menangani persoalan drainase dan sistem pengelolaan air di Bekasi. Warga berharap pemerintah tidak hanya memberikan pernyataan, tetapi juga tindakan konkret untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X