Ketua DPRD Kab Bogor: Aspirasi Warga Rumpin Jadi Prioritas, Jalan Rusak Harus Diperbaiki!

catatanfakta.com, Bogor - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, disambut antusias warga Kecamatan Rumpin dalam agenda reses Masa Sidang II tahun 2025.

Dalam pertemuan yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Rumpin pada 18 Februari 2025 itu, berbagai keluhan mengemuka, mulai dari kondisi gedung sekolah yang tak layak, jalan rusak, hingga proyek jalur khusus tambang yang dinantikan realisasinya.

Sorotan utama datang dari masyarakat yang mendesak agar infrastruktur segera diperbaiki. Mereka mengungkapkan bahwa banyak jalan yang rusak parah, jembatan yang nyaris ambruk, serta fasilitas pendidikan yang tak memadai.

Baca Juga: Ketua DPRD Kab Bogor: Dukung Bupati, tapi Tetap Kritis!

“Kami sudah lama menunggu perhatian pemerintah, tapi kondisi sekolah anak-anak kami masih sangat memprihatinkan,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa.

Sastra Winara memastikan bahwa seluruh aspirasi masyarakat akan menjadi prioritas dalam penyusunan program pembangunan Kabupaten Bogor. Ia menegaskan bahwa DPRD akan memperjuangkan anggaran demi perbaikan fasilitas publik.

“Hari ini kita di Rumpin, kemarin di Sukajaya, dan berikutnya di Nanggung. Semua masukan ini akan kami kawal agar bisa segera terealisasi,” katanya.

Baca Juga: Camat Sukaraja Apresiasi DPRD dan Warga dalam Kegiatan Reses untuk Pembangunan Daerah

Ia juga menyinggung pentingnya sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah untuk memastikan pembangunan berjalan lancar. Dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Bogor pada 20 Februari mendatang, diharapkan semua rencana yang telah tersusun dapat segera dieksekusi.

“Kami ingin memastikan bahwa semua program yang sudah dirancang benar-benar diwujudkan, bukan sekadar janji,” tegasnya.

Reses ini menjadi ajang curhat masyarakat yang berharap perubahan nyata. Kini, semua mata tertuju pada langkah konkret DPRD dan pemerintah daerah dalam merealisasikan harapan mereka.

Baca Juga: Ketua DPRD Kab Bogor: “Bachril Bakri, 5 Bulan yang Mengubah Kabupaten Bogor!

Akankah keluhan warga segera ditindaklanjuti atau hanya berakhir di meja rapat? Publik menunggu bukti, bukan sekadar wacana!