catatanfakta.com - Keberhasilan para atlet dalam meraih prestasi emas di ajang olahraga nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) sering kali mengaburkan peran penting pelatih lokal yang berjasa membina mereka dari awal.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin (akrab disapa Junsam), menyoroti ketimpangan ini dan mengusulkan agar pelatih lokal yang tidak masuk dalam Surat Keputusan (SK) Kontingen Jawa Barat tetap mendapatkan apresiasi berupa bonus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
“Seharusnya, pelatih yang tidak mendapatkan SK Kontingen Jawa Barat tapi memiliki atlet binaan yang berhasil masuk kontingen dan meraih medali, mendapatkan perhatian berupa bonus dari Pemkab Bogor,” tegas Junsam, Jumat (3/1/25).
Baca Juga: Pilkada DPRD: Langkah Cerdas atau Langkah Mundur bagi Demokrasi Indonesia?
Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, peran pelatih tidak bisa diremehkan, terlebih mereka adalah pilar utama dalam mencetak atlet-atlet berprestasi.
“Atlet tak mungkin mencapai medali emas tanpa bimbingan pelatih. Sudah saatnya pemerintah menghargai kerja keras mereka, terutama yang tidak masuk SK provinsi namun berhasil membawa nama Kabupaten Bogor ke kancah nasional,” lanjut mantan Ketua KONI Kabupaten Bogor itu.
Pembahasan di Tingkat DPRD dan Dispora
Junsam mengungkapkan bahwa pihaknya berencana membahas usulan tersebut bersama pimpinan DPRD lainnya serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor. Menurutnya, prioritas ini bukan sekadar penghargaan, tetapi juga bentuk tanggung jawab pemerintah daerah.
Baca Juga: DPRD dan Pemkab Bogor: APBD 2025 Siap Dukung Kesejahteraan Masyarakat!
“Banyak atlet binaan KONI dan NPCI Kabupaten Bogor yang berprestasi di PON, Peparnas, dan ajang internasional seperti SEA Games serta ASEAN Para Games. Namun, hanya sedikit pelatih asal Kabupaten Bogor yang diakui dalam SK Kontingen Jawa Barat. Ini jadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh Pemkab Bogor,” tegasnya.
Sekretaris Umum NPCI Kabupaten Bogor, Ripin Sembiring, turut mendukung gagasan ini. Ia mengakui bahwa keberhasilan atlet di tingkat nasional maupun internasional berawal dari tangan pelatih lokal.
“Terkadang, provinsi hanya menerima atlet yang sudah matang. Saat ada pembagian bonus, pelatih dari pengcab di kabupaten dan kota malah gigit jari karena tidak masuk dalam SK Kontingen Provinsi,” ujar Ripin.
Baca Juga: DPRD Bogor Setujui Raperda Baru: Apa Dampaknya bagi Ekonomi Lokal?
Perhatian yang Terlewatkan
Artikel Terkait
Politik Bogor Baru, DPRD Dilantik untuk Masa Jabatan 2024-2029
Ketua DPRD Bogor: Ayo ke TPS di Pilkada 2024, Suara Anda Tentukan Masa Depan Bogor!
Refleksi atas Kontroversial Anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk Menjadi Ketua Karang Taruna: Sudut Pandang Adoy sebagai Humas Karang Taruna
Coffee Morning DPRD & Pemkab Bogor: Komitmen Bersama Realisasikan APBD yang Pro-Rakyat
Agus Salim Resmi Teruskan Perjuangan Rudy Susmanto di DPRD Kabupaten Bogor