catatanfakta.com - Seorang mahasiswa berusia 22 tahun, yang diketahui berinisial RK, mengalami luka parah setelah terserempet KRL di Stasiun Jurangmangu, Tangerang Selatan.
Kejadian ini, yang terjadi pada Rabu (20/11) sekitar pukul 09.10 WIB, mencatatkan peristiwa tragis yang diawali dengan niat korban untuk menyeberangi rel demi mencari jalan pintas.
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas MS Arifin, mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut berawal dari korban yang mencoba menyeberang rel, sebuah tindakan yang berisiko tinggi, terutama di area yang tidak memiliki pengaman.
Baca Juga: Turis AS Terkesan dengan KRL Jakarta, Bandingkan dengan Kereta di New York
"Kejadian tersebut diduga korban melintas rel ingin mencari jalan pintas," katanya. Insiden tersebut baru diketahui setelah terdengar teriakan minta tolong yang berasal dari lokasi kejadian.
Petugas keamanan Stasiun Jurangmangu, yang tengah berjaga di area gate bawah, menjadi saksi pertama yang mendengar suara panik itu.
"Teriakan itu terdengar bersamaan dengan melintasnya KRL nomor 1669 rute Tanah Abang-Rangkasbitung," ujar seorang saksi.
Baca Juga: Kecelakaan Mobil vs KRL di Cibinong Bikin Geger! Rambu Hilang, Nyawa Nyaris Melayang
Setelah mendatangi sumber suara, petugas keamanan menemukan korban dalam kondisi mengenaskan dengan luka-luka serius. Tangan kanan korban hampir putus, sementara telapak tangan kirinya juga terputus akibat terserempet kereta.
Demi keselamatan korban, petugas keamanan segera meminta bantuan petugas kebersihan untuk mengevakuasi korban. Dengan kondisi yang sangat mengkhawatirkan, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cinta Kasih yang terletak hanya lima menit dari stasiun.
Namun, mengingat luka yang dialaminya sangat parah, RK akhirnya dirujuk ke RSU Hermina Ciputat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Peristiwa ini mengingatkan kita pada bahaya besar yang mengintai di sekitar jalur kereta api, terutama bagi pejalan kaki yang tidak mematuhi aturan keselamatan.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak nekat melintasi rel kereta, mengingat potensi risiko kecelakaan yang sangat tinggi. Kejadian ini menjadi perhatian bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di sekitar jalur kereta api.
Artikel Terkait
Kronologi Lansia Meninggal, Saat Menunggu KRL di Stasiun Pondok Cina, Diduga Memiliki Penyakit Ini.
Bocah Pelaku Pelemparan Batu pada KRL Commuter Line Diperiksa oleh Polisi
Insiden Truk Vs. Tiang Listrik: Sebabkan KRL Tanah Abang Mengalami Keterlambatan,
Dampak Tawuran Remaja di Jalur Kereta: Operasional KRL Commuter Line Terhenti Sementara
Kecepatan KRL Naik Mulai 1 November, Waktu Tempuh Bogor-Manggarai Lebih Cepat 12 Menit