DPD RI Mulai Bentuk Alat Kelengkapan Dewan: Komeng Senator Asal Jabar Protes

Catatanfakta.com - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI telah memulai pembentukan Alat Kelengkapan Dewannya. Namun, kabar mengenai penempatan senator dari Jawa Barat, Alfiansyah Komeng, di Komite II DPD menjadi sorotan.

Pasalnya, Komeng melontarkan protes kepada pimpinan DPD RI lantaran dirinya tidak ditempatkan di bidang yang sesuai dengan kemampuannya.

Senator Komeng bercerita tentang dapilnya di Jabar yang mayoritas dihuni oleh para emak-emak.

Baca Juga: Divisi Humas Polri gelar media gathering jelang HUT ke-73: Jurnalis Mitra Strategis Harkamtibmas

Dalam video Tiktok @bpsdi.dpdri, sang senator mengatakan, "Tahu sendiri kan mulut emak-emak kan paling sakti di dunia." Kemudian, dia menunjukkan kebingungannya karena ditempatkan di sektor pertanian padahal dia ingin berada di komite seni budaya.

"Sekarang ini komitenya seni budaya, tapi saya habis dijenggutin jadi saya masuk ke komite II yang tidak saya pahami. Ada soal pertanian tadi kan," kata dia.

Kendati demikian, pimpinan DPD RI meminta Komeng untuk segera mempelajari bidang pertanian yang ditugaskan padanya. Namun, senator tersebut kebingungan dan bertanya arah yang harus dipelajari.

Baca Juga: 14 Target Operasi Zebra Jaya 2024 Polda Metro, Apa Saja?

Menanggapi hal ini, netizen menilai pernyataan Komeng sebagai bentuk kritik terhadap penempatan anggota DPD yang tidak sesuai dengan bidangnya.

Sebagai bagian dari lembaga legislatif, DPD RI juga memiliki alat kelengkapan, salah satunya adalah komite.

Namun, protes dari senator Komeng menggarisbawahi pentingnya menempatkan anggota dewan di bidang yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

Baca Juga: Wasit Asal Oman Jadi Sorotan di Kualifikasi Piala Dunia, Ini Kontroversinya

Dengan adanya kasus ini, DPD RI tentu harus lebih cermat dalam menempatkan anggota-anggotanya di posisi yang tepat demi terciptanya kinerja yang maksimal.

Sebab, setiap individu memiliki kemampuan dan keahlian masing-masing yang dapat berkontribusi secara signifikan dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawab di bidang yang ditugaskan.