Indah G di Ujung Kontroversi, Dikritik Karena Tertawa-Tawa pada Gerakan Boikot Israel

catatanfakta.com - Indah G, seorang selebgram Indonesia, kembali menjadi sorotan publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial karena beberapa kontroversi yang ia sebabkan.

Terbaru, ia mendapat kritikan karena diketahui mengolok-olok gerakan boikot terhadap Starbucks yang digulirkan oleh masyarakat dunia sebagai bentuk protes terhadap merek-merek yang terhubung dengan Israel.

Sontak, sikap Indah G ini menuai kritik tajam dari publik yang merasa gerakan boikot ini penting dilakukan demi menghentikan tindakan Israel terhadap Palestina.

Baca Juga: Mahalini dan Kontroversi Setelah Operasi Hidung Terbaru

Di sisi lain, beberapa kontroversi yang pernah dihadapi oleh Indah G terkait dengan pandangannya mengenai budaya Indonesia dan bahasa Indonesia.

Pada salah satu podcast yang ia hadiri bersama Cinta Laura, Indah G menyatakan bahwa bahasa Indonesia miskin kosakata sehingga ia menyinggung pentingnya budaya Indonesia sebagai budaya yang mahal.

Ucapan tersebut menuai kritik dari publik, terutama para pengamat bahasa Indonesia.

Baca Juga: Kontroversi Terbaru yang Mengguncang Pemilihan Umum di Indonesia

Kontroversi lain yang pernah disebabkan oleh Indah G terkait dengan budaya hafalan di sekolah yang secara tidak langsung merendahkan pendidikan di Indonesia.

Banyak yang mengkritik pandangannya yang cenderung menyederhanakan masalah dan tidak membahas sisi positifnya.

Selain itu, pandangan Indah G mengenai konsent dalam pemeriksaan alat kelamin dan selaput dara juga menuai kritik tajam dari banyak pihak karena dianggap kurang tepat dan kurang mendidik.

Baca Juga: Bobby Saputra: Mengungkap Identitas di Balik Kontroversi di Media Sosial

Tak hanya itu saja, Indah G juga sempat mendapatkan kritik karena kontroversinya terkait aborsi dan berhubungan dengan penderita HIV yang dianggap sangat sensitif dan perlu diarahkan pada jalur yang lebih baik.

Video tersebut menuai reaksi negatif dan membuat Indah G menjadi bahan pembicaraan publik.