Kontroversial & Nyeleneh, Trump Pilih Pemimpin Media Konservatif Sebagai Cawapres di Pilpres 2028

photo author
- Selasa, 16 Juli 2024 | 13:00 WIB
Kandidat Presiden dan Wakil Presiden AS Donald Trump dan JD Vance (Instagram @donaldjtrumpjr)
Kandidat Presiden dan Wakil Presiden AS Donald Trump dan JD Vance (Instagram @donaldjtrumpjr)

catatanfakta.com - Donald Trump kembali membuat langkah besar dalam kampanye presidennya dengan memilih Senator JD Vance dari Negara Bagian Ohio sebagai cawapres.

Vance yang merupakan salah satu pejuang paling gigih dalam agenda "Make America Great Again" yang digagas Trump, terutama dalam hal perdagangan, kebijakan luar negeri, dan imigrasi.

Vance yang berusia 39 tahun dan merupakan seorang senat pada tahun 2022 terkenal karena buku memoarnya berjudul "Hillbilly Elegy” yang menceritakan kehidupan di komunitas-komunitas Appalachian yang menjauh dari Partai Demokrat.

Baca Juga: Jokowi Mendoakan Kesembuhan Trump Pasca Peristiwa Penembakan

Namun, terpilihnya Vance sebagai cawapres juga menuai kritik dari beberapa kalangan.

Kehadirannya justru memperkuat asumsi bahwa kini ada dua orang kulit putih memimpin Partai Republik dan tidak memperlihatkan upaya memperluas dukungannya ke kalangan minoritas.

Beberapa juga mengkritik keputusannya yang selalu mempertanyakan legitimasi penuntutan pidana dan putusan perdata terhadap Trump dan juga mempertanyakan hasil pemilihan tahun 2020.

Baca Juga: Donald Trump Mengalami Kejadian Mengejutkan Saat Berkampanye

Namun, bagi Trump dan basis setianya, terpilihnya Vance sebagai cawapres jelas memberikan kekuatan bagi kampanye mereka.

Vance telah menjadi bagian dari media konservatif dan sering berdebat dengan para wartawan di Capitol Hill, dan sekarang menjadi salah satu pemimpin yang dapat membawa penerus kepemimpinan Trump di masa depan.

Vance juga sangat dekat dengan putra Trump, Donald Jr., yang membuatnya semakin melekat dengan keluarga Trump.

Baca Juga: Biden Berjuang dengan Masalah Usia Selama Debat Pilpres Lawan Donald Trump

Meskipun terkadang dikritik karena terlalu menyederhanakan kehidupan pedesaan dan mengabaikan peran rasisme dalam politik modern, buku "Hillbilly Elegy” karya Vance menjadi buku terlaris karena wawasannya tentang daya tarik Trump di Amerika tengah, di mana hilangnya pekerjaan di bidang manufaktur dan krisis opioid telah mendorong banyak keluarga seperti keluarga Vance ke dalam kemiskinan, pelecehan, dan kecanduan.

Saat ini, kampanye presiden Trump dalam proses mempertahankan basis setianya dan memikat pemilih baru dari kalangan minoritas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X