Ryan Garcia Dipecat Oleh WBC Akibat Menghina Agama Islam dan Ujaran Rasis

photo author
- Selasa, 9 Juli 2024 | 06:19 WIB
Ryan Garcia Minta Maaf Usai Keluarkan Pernyataan Rasis.  (dok. Sports Illustrated)
Ryan Garcia Minta Maaf Usai Keluarkan Pernyataan Rasis. (dok. Sports Illustrated)

Catatanfakta.com - Petinju asal Amerika Serikat, Ryan Garcia, belakangan menjadi topik perbincangan di media sosial. Hal itu dikarenakan Ryan Garcia dipecat oleh organisasi tinju dunia, World Boxing Council (WBC).

Penyebab dipecatnya Ryan Garcia adalah karena ia menghina agama Islam melalui media sosial pribadinya.

Selain itu, petinju berusia 25 tahun ini juga menebar ujaran rasis dan mengakui dirinya berasal dari KKK, sebuah organisasi rasis Amerika yang melakukan teror pembunuhan dan ancaman pada orang kulit hitam.

Baca Juga: Vina Sebelum 7 Hari: Kisah Misterius yang Dipenuhi Bakat Akting Nayla Denny Purnama

Ryan Garcia memposting di akun media sosial pribadinya dengan ujaran kebencian terhadap orang kulit hitam dan agama Islam.

Ia bahkan menjadikan YouTuber terkenal Sneako sebagai sasarannya.

Ryan Garcia juga sebelumnya dijatuhi hukuman bertanding selama satu tahun karena pelanggaran doping setelah gagal lolos tes doping setelah bertarung dengan Devin Haney pada kelas ringan.

Mengetahui perilaku Ryan Garcia, Presiden WBC Mauricio Sulaiman memutuskan untuk mengeluarkan Ryan Garcia dari organisasinya dan menegaskan bahwa WBC menolak setiap bentuk diskriminasi.

Baca Juga: Kabar pernikahan Ash Island dan Chanmina: Kebahagiaan Mereka Menghangatkan Hati

Namun, Ryan Garcia kemudian mengungkapkan permintaan maafnya dan mengaku mencintai setiap orang.

Ia mencantumkan permintaan maaf di media sosial pribadinya dan menghapus unggahan kebenciannya yang disampaikan sebelumnya.

Kasus yang menimpa Ryan Garcia menunjukkan bahwa kebencian, diskriminasi, dan ujaran rasis dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima.

Baca Juga: Ash Island dan Chanmina Rayakan Pernikahan dan Kehamilan Anak Pertama

Setiap orang berhak dihormati tanpa memandang latar belakang agama, ras, atau jenis kelamin. Kita harus selalu menghargai orang lain dan memperjuangkan hak asasi manusia untuk semua.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X