Catatanfakta.com - Kembali ke kampung halaman di Pennsylvania, Presiden AS Joe Biden berusaha menyelamatkan pencalonannya di pemilu tahun ini.
Dia mengunjungi gereja di Philadelphia dan menghadiri acara makan es krim di Harrisburg pada Minggu kemarin untuk menunjukkan dukungan yang masih besar padanya dan menepis kekhawatiran Partai Demokrat yang ingin menggantikannya dengan calon lain.
Dalam pidato sekitar delapan menit di Philadelphia, Biden memuji pencapaiannya selama masa jabtan pertamanya, termasuk meningkatkan kesejahteraan keluarga kulit hitam, program keringanan utang mahasiswa, dan menurunkan tingkat pengangguran kulit hitam yang mencapai rekor terendah.
Baca Juga: PENJABAT YANG DI PECAT ERA JOKOWI
Dia juga mengunjungi Harrisburg dan menyebut dirinya sebagai presiden paling pro-serikat pekerja dalam sejarah Amerika serta berjanji mengatasi keuntungan korporat di masa jabatan kedua.
Biden memiliki hubungan emosional yang mendalam dengan Pennsylvania, tempat ia lahir dan pernah dijuluki sebagai "Senator ketiga Pennsylvania" saat kampanye pada tahun 2008.
Meskipun mendapat desakan mundur terkait pencalonannya dari segelintir elite Demokrat, kunjungan Biden ke Pennsylvania menunjukkan bahwa ia masih didukung banyak orang.
Baca Juga: Ketua KPU Dipecat Akibat Terbukti Melakukan Tindakan Asusila
Negara bagian ini adalah krusial bagi Biden dalam upayanya meraih masa jabatan kedua. Selama masa jabatan pertamanya, ia sering mengunjungi Pennsylvania dan bahkan sempat berkunjung delapan kali pada tahun ini.
Dalam situasi politik yang tidak menentu, dukungan dan kekompakan dapat menentukan nasib calon presiden.
Joe Biden mungkin telah menjadi presiden, tetapi Pennsylvania adalah rumahnya, tempat di mana ia merasa diterima dan memiliki dukungan yang kuat untuk masa depannya.
Baca Juga: Pemberhentian Ketua MK Anwar Usman dan Implikasinya Bagi Peradilan Konstitusi di Indonesia
Kesuksesan Joe Biden di Pennsylvania bisa menjadi kunci lain yang penting dalam memenangkan masa jabatan kedua.
Di sisi lain, kekalahan di Pennsylvania dapat menjadi pukulan telak bagi kampanyenya dan membuka jalan bagi calon lain yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden AS.
Artikel Terkait
Fakta-Fakta Terbaru Kasus Korupsi Timah: Siapa Pemilik Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis ?
Uruguay vs Brasil, Duel Sengit di Babak Perempat Final Copa America 2024
Kiper Legend Bayern Munich, Manuel Neuer, Siap Berlabuh di MLS