Catatanfakta.com - Film Vina: Sebelum 7 Hari, mengangkat kisah nyata dari peristiwa penganiayaan, pelecehan, hingga pembunuhan seorang perempuan asal Cirebon bernama Vina, telah menjadi perbincangan netizen. Film ini memperlihatkan kisah yang mengharukan dan tragis dengan pesan moral yang kuat.
Namun, film ini juga menuai kontroversi karena beberapa masyarakat yang merasa film tersebut membuka luka atau trauma, serta tidak menghormati Vina yang sudah tiada. Namun, Dee Company sebagai rumah produksi tetap menayangkan film tersebut karena mereka telah mendapatkan izin dari keluarga Vina.
Sutradara Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara mengatakan bahwa perbedaan pendapat atau pandangan terhadap sebuah film akan berbeda-beda. Ia pun mempersilakan masyarakat untuk menilainya dan menghargai prinsip berbeda yang dimiliki oleh setiap orang.
Baca Juga: Hailey Dan Justin Bieber Menantikan Kelahiran Anak Pertama Mereka
Masyarakat yang menonton film ini memberikan berbagai respons mulai dari terharu hingga terpukul. Beberapa penonton menyampaikan pengalaman mereka setelah menonton film ini, termasuk perasaan sedih karena kasusnya belum terpecahkan dan pelakunya masih belum diketahui.
Dalam film ini, penonton seolah diajak untuk merenungkan kembali tindakan yang dapat membuat orang lain tersakiti secara fisik maupun psikologis, dan menyadari bahwa perbuatan tersebut memiliki konsekuensi yang sangat buruk. Peristiwa yang dialami Vina menjadikan orasi moral yang kuat mengenai efek buruk dari tindakan kekerasan dan kebrutalan.
Baca Juga: Mahalini Resmi Menjadi Istri Rizky Febian, Yuk Intip Keseruan Pernikahannya!
Namun, film ini juga menunjukkan bahwa upaya menyelesaikan kasus Vina tidaklah mudah dan butuh kerja keras semua pihak. Film ini berpengharapan agar kasus ini dapat segera terpecahkan dan bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak menoleransi tindakan yang merugikan orang lain.
Film Vina: Sebelum 7 Hari, tidak hanya memberikan hiburan, namun juga mengajak masyarakat untuk membuka wacana tentang pencegahan tindakan kekerasan dan kebrutalan. Film ini mengingatkan kita bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dan penghormatan, serta akan menjadi luka bagi masyarakat bila masih ada tindakan kekerasan dan kebrutalan yang terjadi.
Artikel Terkait
Bloodshot and Braven: Dua Film Aksi yang Memukau di Bioskop Trans TV
Drama Palestina di PBB: Resolusi untuk Keanggotaan Penuh Disetujui atau Ditolak?