Catatanfakta.com - Film " Vina Sebelum 7 Hari " menceritakan tentang kisah nyata Vina, seorang korban kekerasan geng motor di Cirebon. Film ini akan mulai ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia pada 8 Mei 2024.
Produser dan CEO Dee Company Dheeraj Kalwani mengatakan bahwa pembuatan Film " Vina Sebelum 7 Hari " ini didukung oleh keluarga Vina, dan mereka memberikan dukungan penuh mulai dari sebelum penulisan skenario hingga peluncuran trailer film tersebut.
Meskipun keluarga Vina tidak dapat menghadiri pemutaran perdana film di Epicentrum, Jakarta Selatan karena kendala jarak dan usia, mereka akan menonton Film " Vina Sebelum 7 Hari " tersebut bersama anggota tim produksi setelah tayang.
Baca Juga: Tayang Hari Ini Film 'Vina: Sebelum 7 Hari' Mengangkat Kekuatan di Kalangan Geng Motor
Film "Vina Sebelum 7 Hari" mengisahkan tentang Vina yang awalnya diduga meninggal akibat kecelakaan motor tunggal. Nenek Vina curiga karena luka di tubuh Vina terlihat tidak wajar, namun tidak memiliki cukup bukti untuk menolak berita acara pemeriksaan kematian. Arwah Vina kemudian meresuki tubuh sahabatnya untuk mengungkap kebenaran di balik kematian.
Nayla Purnama, yang berperan sebagai Vina, mendapat bantuan dari keluarga Vina agar bisa menjiwai karakter Vina dengan baik.
Baca Juga: Telah Tayang di Bioskop Mengungkap Tindak Kekerasan Geng Motor Melalui Film 'Vina: Sebelum 7 Hari'
Sutradara film, Anggy Umbara, berharap film ini dapat membuat Vina merasa tenang karena setiap orang yang menontonnya akan mengirimkan Al-Fatihah. Oleh karena itu, ia mengajak banyak orang untuk menonton film tersebut dan mengirimkan doa bersama untuk Vina.
Film " Vina Sebelum 7 Hari " bukan hanya sekedar tontonan belaka, melainkan juga mengangkat isu kekerasan geng motor yang masih marak terjadi di Indonesia. Semoga film ini dapat memberikan pesan moral yang kuat dan menginspirasi penonton untuk berbuat lebih baik dan menolak kekerasan.
Artikel Terkait
Arah Politik PDIP dan Sikap Ganjar Pranowo yang Mendeklarasikan Diri sebagai Oposisi
Mengenal Konsep Orang Toxic dalam Dunia Politik