Catatanfakta.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menjelaskan penyebab terjadinya banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang terjadi pada periode 2023-2024.
Cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan cuaca panas yang melanda wilayah tersebut.
Hujan lebat yang mengguyur Semarang sejak Rabu (13/3/2024) menjadi pemicu utama terjadinya banjir.
Baca Juga: Stasiun Semarang Tawang Kembali Beroperasi Pasca Banjir Surut
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kejadian ini dipicu oleh fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang beriringan dengan pengaruh bibit siklon tropis.
MJO sendiri merupakan pergerakan aktivitas konveksi dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang terjadi setiap 30 sampai 40 hari.
Berdasarkan pemantauan BMKG, bibit siklon tropis yang berkontribusi terhadap cuaca ekstrem di Semarang adalah 91S, 94S, dan 93P.
Baca Juga: Profil Rose Hanbury, Diduga Orang Ketiga di Antara William dan Kate
Selain itu, penurunan permukaan tanah secara berkelanjutan, terutama di pesisir, juga menjadi faktor utama yang memperparah banjir di Semarang.
Sementara itu, cuaca panas yang melanda Semarang pada tahun sebelumnya dikarenakan wilayah tersebut dilalui oleh garis konvergensi antar tropik (DKAT), yang merupakan wilayah dengan suhu tertinggi.
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menjelaskan bahwa DKAT mempengaruhi pembentukan awan konveksi yang menyebabkan suhu tinggi dan penguapan.
Baca Juga: Skandal Rumah Tangga: Amy Bongkar Bukti Selingkuh Aden dengan Tisya Erni!
Artikel Terkait
Kisah Seru 'Honest Thief' dengan Liam Neeson: Penipuan, Cinta, dan Kejar-kejaran FBI!
Hukum Menyikat Gigi Saat Berpuasa: Penjelasan Para Ulama