Efek jumpscares yang ada terkadang terasa berlebihan dan keluar dari konteks, memberikan kesan bahwa film ini terlalu mengandalkan unsur horor untuk menarik perhatian.
Kehadiran sosok dukun dalam cerita tampak dipaksakan, menambahkan elemen horor tanpa memberikan kontribusi substansial pada plot.
Twist akhir film, sementara diberi beberapa petunjuk, dinilai oleh penulis sebagai sedikit berlebihan dan seharusnya disajikan dengan lebih subtil.
Meskipun demikian, film berhasil membangun nuansa misteri dan horor dengan baik, walaupun terkadang terasa dipaksakan.
Baca Juga: Teror Misteri dalam 'Sehidup Semati': Laura Basuki Alami Kekerasan Rumah Tangga
Intensitas cerita yang mengendur pada paruh tengah hingga akhir membuatnya terasa agak membosankan, mengurangi daya tarik film ini.
Dengan pertimbangan ini, penulis memberikan skor 6,5/10 untuk "Sehidup Semati."
Meski memiliki kelebihan dalam penyampaian pesan tentang KDRT, penonton disarankan untuk menurunkan ekspektasi saat menonton agar dapat lebih menikmati pengalaman menegangkan yang ditawarkan oleh film ini.
Artikel Terkait
Asmara Abigail, Ario Bayu, Laura Basuki, dan Chantiq Schagerl: Profil Pemain Film 'Sehidup Semati' yang Memikat Penonton
Teror Misteri dalam 'Sehidup Semati': Laura Basuki Alami Kekerasan Rumah Tangga