Sehidup Semati: Menyingkap Ironi Rumah Tangga dan Pertanyaan Pemaknaan Pernikahan

Catatanfakta.com - Film Sehidup Semati arahan sutradara Upi Avianto dan dibintangi Laura Basuki telah memperoleh perhatian luas karena menggambarkan ironi dalam rumah tangga yang diwarnai perselingkuhan.

Kisah Sehidup Semati yang disajikan tidak hanya menggugah emosi penonton.

tetapi juga mengajukan pertanyaan mendalam tentang makna pernikahan dan peran patriarki dalam masyarakat modern dalam serial film Sehidup Semati.

Baca Juga: Prabowo Subianto Mewanti-wanti Ancaman Geopolitik dengan Modernisasi 41 Kapal, Perkuat Kedaulatan di Lautan Biru

Intensitas Kisah dan Pertanyaan Etis

Sutradara Upi Avianto berhasil menggarap kisah dengan intensitas yang mengundang tanya.

Film ini tidak hanya memaparkan cerita klise perselingkuhan dalam rumah tangga, melainkan juga menggali pemahaman patriarki yang masih melekat dalam masyarakat Indonesia.

Pertanyaan mendasar pun muncul, apa sebenarnya makna membangun rumah tangga, terutama bagi perempuan?

Baca Juga: Prabowo Gandeng PT PAL Indonesia: Modernisasi 41 Kapal TNI, Indonesia Siap Geser Kekuatan Maritim Global

Perjuangan Renata: Kekerasan dan Teguh pada Prinsip

Laura Basuki sukses membawakan karakter Renata dengan begitu apik, menampilkan sisi penderitaan yang harus dihadapi dalam rumah tangganya.

Renata, yang memegang teguh prinsip pernikahan atas dasar agama dan pandangan sosial, menghadapi kekerasan fisik dan mental.

Ironisnya, pilihan hidupnya membawa ancaman kematian hanya karena sehidup bersama suami yang menikahinya.

Baca Juga: Rahasia Terungkap! Segudang Pertanyaan dan Jawaban Seputar vivo Y100 5G yang Wajib Kamu Ketahui