Hanung Bramantyo Ungkap Keunikan "Trinil: Kembalikan Tubuhku" Perbedaan dari Film Horor Lain

photo author
- Senin, 8 Januari 2024 | 19:35 WIB
Mengawali 2024, sutradara peraih 2 Piala Citra Hanung Bramantyo menghadirkan karya baru,Trinil (istimewa )
Mengawali 2024, sutradara peraih 2 Piala Citra Hanung Bramantyo menghadirkan karya baru,Trinil (istimewa )

Catatanfakta.Com- Sutradara terkenal Hanung Bramantyo baru-baru ini membeberkan sejumlah perbedaan menarik antara film terbarunya, "Trinil: Kembalikan Tubuhku", dengan Film horor pada umumnya.

Dalam wawancara eksklusif dengan awak media, Hanung mengungkapkan elemen-elemen unik yang membuat karyanya ini berbeda dan berpotensi menciptakan gelombang baru di industri perfilman Indonesia.

Diketahui, "Trinil: Kembalikan Tubuhku" mengambil inspirasi dari kejadian sejarah Trinil, tempat ditemukannya fosil manusia purba Pithecanthropus erectus oleh ilmuwan Belanda, Eugene Dubois, pada awal abad ke-20.

Baca Juga: Trinil: Kembalikan Tubuhku - Teror Hantu Tanpa Kepala Menghantui Layar Bioskop

Film ini menawarkan pengalaman horor yang tidak hanya mengejar ketakutan, tetapi juga menggali kisah-kisah misterius di seputar penemuan fosil tersebut.

Berikut adalah beberapa poin utama yang diungkapkan Hanung Bramantyo:

1. Konteks Sejarah yang Mendalam

Trinil: Kembalikan Tubuhku" menggali lebih dalam ke dalam konteks sejarah dengan mengintegrasikan fakta-fakta sejarah yang terkait dengan penemuan fosil manusia purba di Trinil.

Ini memberikan dimensi baru pada cerita horor, membuat penonton tidak hanya merasakan ketakutan, tetapi juga penasaran dengan latar belakang sejarahnya.

Baca Juga: Trinil: Hanung Bramantyo Guncang Dunia Horor dengan Cerita Seram Berlatar Sejarah dan Politik 1970-an

2. Budaya Lokal yang Autentik:

Film ini menonjolkan kekayaan budaya lokal Indonesia, dari mitos-mitos setempat hingga nuansa tradisional dalam penggambaran karakter dan setting.

Hal ini menciptakan suasana yang lebih autentik dan menambah keaslian cerita.

3. Karakter Berdimensi:

Hanung menekankan pengembangan karakter yang mendalam, bukan hanya sebagai "alat" untuk menyajikan adegan-adegan horor.

Penonton akan terlibat emosional dengan karakter-karakternya, sehingga pengalaman menonton menjadi lebih memikat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X