Catatanfakta.Com- Sutradara terkenal Hanung Bramantyo baru-baru ini membeberkan sejumlah perbedaan menarik antara film terbarunya, "Trinil: Kembalikan Tubuhku", dengan Film horor pada umumnya.
Dalam wawancara eksklusif dengan awak media, Hanung mengungkapkan elemen-elemen unik yang membuat karyanya ini berbeda dan berpotensi menciptakan gelombang baru di industri perfilman Indonesia.
Diketahui, "Trinil: Kembalikan Tubuhku" mengambil inspirasi dari kejadian sejarah Trinil, tempat ditemukannya fosil manusia purba Pithecanthropus erectus oleh ilmuwan Belanda, Eugene Dubois, pada awal abad ke-20.
Baca Juga: Trinil: Kembalikan Tubuhku - Teror Hantu Tanpa Kepala Menghantui Layar Bioskop
Film ini menawarkan pengalaman horor yang tidak hanya mengejar ketakutan, tetapi juga menggali kisah-kisah misterius di seputar penemuan fosil tersebut.
Berikut adalah beberapa poin utama yang diungkapkan Hanung Bramantyo:
1. Konteks Sejarah yang Mendalam
Trinil: Kembalikan Tubuhku" menggali lebih dalam ke dalam konteks sejarah dengan mengintegrasikan fakta-fakta sejarah yang terkait dengan penemuan fosil manusia purba di Trinil.
Ini memberikan dimensi baru pada cerita horor, membuat penonton tidak hanya merasakan ketakutan, tetapi juga penasaran dengan latar belakang sejarahnya.
2. Budaya Lokal yang Autentik:
Film ini menonjolkan kekayaan budaya lokal Indonesia, dari mitos-mitos setempat hingga nuansa tradisional dalam penggambaran karakter dan setting.
Hal ini menciptakan suasana yang lebih autentik dan menambah keaslian cerita.
3. Karakter Berdimensi:
Hanung menekankan pengembangan karakter yang mendalam, bukan hanya sebagai "alat" untuk menyajikan adegan-adegan horor.
Penonton akan terlibat emosional dengan karakter-karakternya, sehingga pengalaman menonton menjadi lebih memikat.
Artikel Terkait
Hanung Bramantyo Kembali ke Dunia Horor dengan TRINIL, Wulan Guritno Berperan Sebagai Hantu Tanpa Tubuh
Trinil Kembalikan Tubuhku filmMembuka Era Baru Film Horor Indonesia