Catatanfakta.com - Film horor "Trinil: Kembalikan Tubuhku" karya sutradara Hanung Bramantyo menjadi sorotan karena menandai kembalinya sang sutradara ke genre horor setelah 17 tahun.
Tak hanya itu, film Trinil : Kembalikan Tubuhku ini juga memperlihatkan momen pertama Wulan Guritno bermain film bersama putrinya, Shalom Razade.
Meski Wulan Guritno dan Shalom Razade tidak tampil dalam satu frame, film Trinil : Kembalikan Tubuhku ini tetap menjadi pembuktian kolaborasi unik antara ibu dan anak.
Dalam film ini, Shalom Razade memerankan karakter Ayu versi muda, sementara Wulan Guritno berperan sebagai Ayu versi dewasa yang terobsesi pada kekuasaan.
Berikut adalah 6 fakta menarik yang berhasil Liputan6.com himpun dari lokasi syuting "Trinil: Kembalikan Tubuhku":
1. Naskah Digodok Pertengahan 2022
Haqi Ahmad, penulis skenario film ini, awalnya ditawari Hanung Bramantyo untuk mengerjakan naskah film "Cinta Tak Pernah Tepat Waktu." Namun, di tengah perjalanan, mereka berdua sepakat untuk menciptakan sebuah film horor.
Haqi Ahmad menceritakan bahwa ide untuk "Trinil: Kembalikan Tubuhku" muncul pertengahan 2022, dan ia berhasil menyelesaikan naskah hingga draft kelima.
Baca Juga: Film horor Trinil: Kembalikan Tubuhku Serukan Kengerian Sedang Tayang di 265 Layar Bioskop!
2. Adakah Mbok Suminten?
Haqi Ahmad menjelaskan bahwa film ini terinspirasi dari sandiwara radio yang populer pada 1985, khususnya karakter Mbok Suminten yang mengucapkan dialog ikonis, "Trinil, balikno gembungku.
" Meskipun judul dan dialog tersebut diambil dari sandiwara radio tersebut, alur cerita dan penokohan "Trinil: Kembalikan Tubuhku" tetap unik dan berbeda.
3.Kali Pertama Wulan dan Shalom
Artikel Terkait
Teror Misterius Trinil: Kembalikan Tubuhku, Sukses Menyeramkan Penonton di Layar Lebar!
Ancika: Dia yang Bersamaku 1995, Kisah Cinta Dilan yang Baru, Penuh Intrik dan Bintang Muda yang Berkilau
Film horor Trinil: Kembalikan Tubuhku Serukan Kengerian Sedang Tayang di 265 Layar Bioskop!
Trinil Kembalikan Tubuhku Menakutkan Penonton dengan Kisah Mistis dan Kebalikan Nasib