MUNKAR: Film Horor Terbaru Indonesia yang Menuai Kontroversi dan Kritik Pedas Netizen

Catatanfakta.com - Indonesia, sebagai negeri penuh mitos dan cerita mistis, kembali siap menyajikan film horor Munkar terbaru yang siap menghantui para penontonnya dalam beberapa bulan ke depan.

Salah satu film yang menarik perhatian adalah "Munkar," yang dibintangi oleh Adhisty Zara sebagai pemeran utama.

Diproduksi oleh MD Pictures dan Pichouse Films, film Munkar ini telah merilis poster perdananya pada Senin (23/10/2023) melalui Instagram sebagai bagian dari kampanye pemasaran awalnya.

Baca Juga: Terungkap! Daftar Lengkap Pemain Film Munkar yang Segera Memikat Hati Penonton!

Poster tersebut menampilkan Adhisty Zara yang memakai mukena, dikelilingi oleh sosok-sosok misterius dengan tatapan mengerikan, menciptakan antisipasi yang tinggi di kalangan penonton.

Menariknya, film ini disutradarai oleh Anggy Umbara, seorang sutradara berpengalaman dalam menggarap film horor seperti Suzzanna: Bernapas dalam Kubur, Si Manis Jembatan Ancol, Khanzab, Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri, dan Siksa Neraka.

Fakta menarik lainnya adalah plot cerita "Munkar" yang diduga terinspirasi dari sosok Herlina, urban legend terkenal di Lamongan, Jawa Timur.

Baca Juga: Menemukan Surga Tersembunyi di Hutan Desa Setianegara: Keajaiban Damai yang Tersembunyi di Antara Hingar-Bingar Kota

Herlina, yang disebut mengalami perundungan di pesantren hingga merenggut nyawanya, memberikan sentuhan misterius pada alur cerita film ini.

Poin menarik lain adalah peran Adhisty Zara sebagai pemeran utama, namun, karakter yang akan diperankannya belum diungkapkan secara rinci oleh pihak produksi.

Sementara itu, film ini juga telah menuai kritik dari netizen sebelum dirilis, terutama terkait adegan salat yang dinilai menyeramkan dan bisa membuat umat Islam takut untuk beribadah.

Baca Juga: Adhisty Zara Membawa Kisah Seram Herlina ke Layar Lebar dalam Film Munkar

Sejumlah netizen menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap pemilihan tema ini, menganggapnya sebagai hal yang dapat mengganggu kenyamanan beribadah.