Makin Tua Makin Bijak, Bukan Marah-marah

Catatanfakta.com - Seiring bertambahnya usia seseorang, seringkali masyarakat memberikan label bahwa orang tua cenderung menjadi galak dan sinis.

Namun, apakah stereotipe ini memiliki dasar ilmiah? Sebuah studi dari Swiss oleh para peneliti Jerman, Harm-Peer Zimmermann dan Heinrich Grebe, membuka perspektif baru terkait kondisi lansia.

Studi tersebut mengidentifikasi dua periode usia yang memberikan pandangan yang sangat berbeda terhadap lansia.

Baca Juga: Sakit Leher Sebelah Kiri? Begini Cara Mengobatinya!

Pertama, dari usia 65 hingga 80 tahun, lansia cenderung dinilai secara positif dengan peluang realisasi diri yang lebih besar setelah pensiun.

Sementara itu, lansia di atas 80 tahun menghadapi tantangan pesimistis, kemunduran fisik dan mental yang cepat, demensia, hilangnya identitas, dan martabat.

Menariknya, peneliti menemukan adanya "kesejukan senior" sebagai bentuk kemampuan untuk tetap tenang dalam kondisi terbatas di masa tua.

Baca Juga: SEVENTEEN Cetak Sejarah! Tur Dome Jepang Raih Sukses Gemilang dan 'Mewarnai' Seluruh Negeri

Lansia yang memiliki kesejukan senior mampu menghadapi kehilangan dan keterbatasan tanpa meluapkan kemarahan, melainkan dengan pandangan yang penuh humor.

Keistimewaan kesejukan senior ini tidak terkait dengan keadaan kehidupan tertentu.

Contoh ini ditemukan pada wanita dan pria, individu berpenghasilan tinggi dan rendah, individu yang difabel dan tidak difabel, serta mereka yang tinggal di permukiman atau panti jompo.

Baca Juga: SEVENTEEN Cetak Sejarah! Tur Dome Jepang Raih Sukses Gemilang dan 'Mewarnai' Seluruh Negeri

Kepribadian positif lansia yang memiliki kesejukan senior disebabkan oleh penurunan neurotisisme manusia dan peningkatan keramahan.

Meskipun begitu, penelitian lain oleh ilmuwan Denmark-Amerika Serikat Erik Erikson mengungkapkan bahwa orang yang berusia lebih dari 65 tahun menghadapi perang psikologis antara integritas dan rasa putus asa.