Catatanfakta.com - Gempa bumi berkekuatan 4,6 magnitudo yang mengguncang Sukabumi telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Bukan hanya sekali ini, sejak tanggal 6 Desember 2023 hingga 14 Desember 2023 pukul 07.57 WIB, sebanyak 55 kali gempa tercatat di wilayah tersebut.
Tiga gempa di antaranya mencapai intensitas yang cukup terasa, yaitu 3 magnitudo dua kali, 4 magnitudo sekali, dan yang terbaru, 4,6 magnitudo.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Salak Dituduh Picu Gempa di Sukabumi, PVMBG Bantah Klaim
Gempa ini tidak hanya dirasakan di Sukabumi, tetapi juga merambah ke Bogor, Jakarta, dan bahkan hingga ke kaki Gunung Salak.
Kejadian ini memicu pertanyaan serius: apakah gempa ini bisa memicu erupsi Gunung Salak?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa gempa ini merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai "gempa swarm," karakteristik gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang tinggi.
Baca Juga: Kunto Aji Gelar Konser Tahun Baru Berjudul URUP di Asram Edupark Jogja di waktu yang Tidak Biasa.
Meskipun terkait erat dengan aktivitas vulkanik, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, menyatakan bahwa belum tentu gempa ini akan menimbulkan dampak yang luar biasa.
Daryono menjelaskan bahwa fenomena swarm juga terjadi di Jailolo, Maluku Utara, dan Mamasa, Sulawesi Barat, yang lebih dahsyat dibandingkan dengan Sukabumi, tetapi tidak mengakibatkan erupsi gunung.
Menurutnya, gempa swarm terkait dengan aktivitas vulkanisme, namun belum tentu berujung pada erupsi.
Baca Juga: Like Flowers on Sand, Drama Terbaru Jang Dong Yoon yang Menyentuh Hati
Pada konferensi pers hari Kamis (14/12), Daryono mengungkapkan bahwa tim peneliti tahun 2019 menyimpulkan bahwa insiden di Bogor terjadi karena adanya kelompok serangga yang berkaitan dengan aktivitas vulkanis.
Artikel Terkait
Kunci Diet Efektif untuk Menurunkan Berat Badan dengan Mengubah Pola Makan
Jang Dong Yoon Berikan 'Daily Dose of Love' lewat Drama Terbarunya, 'My Man is Cupid