Setelah Croffle, Kini Masyarakat Indonesia Terpesona dengan Cromboloni, Gabungan Unik Kroisan dan Bomboloni

Catatanfakta.com - Belum lama ini, jagat kuliner Tanah Air kembali dihebohkan dengan kehadiran kreasi baru dari dunia bakery, yaitu "Cromboloni.

" Setelah croffle dan berbagai varian kroisan lainnya, cromboloni berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia, terutama setelah munculnya video-viral di media sosial.

Cromboloni sendiri merupakan inovasi terbaru dari bakery modern yang berhasil menggabungkan karakteristik kroisan dan bomboloni.

Berbeda dengan croffle yang memadukan croissant dan wafel, cromboloni tampil dengan bentuk bulat besar layaknya bomboloni. Keunikan dari pastry ini terletak pada tekstur luar yang flaky dan renyah, seiring dengan kelembutan tekstur dalamnya.

Baca Juga: Makanan Kaki Lima Legendaris di Indonesia yang Tak Boleh Dilewatkan

Para penggemar cromboloni akan dimanjakan dengan beragam pilihan isian krim manis, seperti vanila dan cokelat.

Tak hanya itu, setiap cromboloni juga dihiasi dengan topping cokelat leleh warna-warni atau sprinkle yang menambah daya tarik visualnya.

Beberapa toko roti ternama di kota besar, seperti Monsieur Spoon, The Harvest Cake, Bakerzin, Don Bakeshop, dan Bakerman, sudah mulai menjual cromboloni di Jakarta. Tak ketinggalan, Solo juga turut meramaikan tren ini dengan A&M Co.

Solo sebagai salah satu tempat yang menyajikan cromboloni.

Meskipun begitu, muncul pertanyaan tentang asal-usul cromboloni. Ternyata, tren ini bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari Amerika Serikat, tepatnya New York.

Baca Juga: Makanan Pengganti Nasi untuk Diet: Pilihan yang Lezat dan Sehat

Seorang pastry chef terkenal, Scott Cioe, menciptakan dan menjual varian serupa bernama "The Supreme" di tokonya, Lafayette Grand Cafe & Bakery, pada tahun 2022. Meski dengan nama berbeda, konsep dasar dari cromboloni sudah ada sejak itu.

Scott Cioe menciptakan The Supreme dengan tujuan membuat kroisan lebih menarik dan mengundang minat pelanggan.

Proses pembuatannya yang memakan waktu sekitar tiga hari, mulai dari pembuatan adonan, proses laminasi, hingga tahap pemanggangan, memberikan sentuhan khusus pada pastry ini.