Catatanfakta.com - Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Indonesia telah mencapai puncaknya.
Namun, di balik gemerlapnya prestasi tersebut, muncul fenomena yang mencemaskan akibat penggunaan iptek yang tidak terkendali, menyebabkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan.
Salah satu penyimpangan terbesar yang terjadi adalah fenomena "Smart City Overdrive" di beberapa kota besar Indonesia.
Baca Juga: Etos Akademik: Perjalanan Mahasiswa Muslim di Dunia Pendidikan
Meskipun bertujuan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi penduduk, penerapan teknologi canggih dalam skala besar ini mengakibatkan krisis lingkungan yang mengkhawatirkan.
Salah satu dampak negatif yang paling mencolok adalah masifnya pemakaian energi untuk mendukung infrastruktur pintar.
Gedung-gedung pencakar langit yang dilengkapi dengan teknologi modern, sistem transportasi yang terkendali secara otomatis,
dan pencahayaan jalanan yang cerdas adalah contoh nyata dari bagaimana iptek digunakan secara berlebihan tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap sumber daya alam.
Para ahli lingkungan mengungkapkan bahwa lonjakan penggunaan energi ini telah menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca secara dramatis, yang pada gilirannya mempercepat perubahan iklim.
Selain itu, pembangunan infrastruktur canggih juga menyebabkan penebangan hutan secara besar-besaran untuk memberikan tempat bagi proyek-proyek ini, mengancam keberlanjutan ekosistem dan habitat alam.
Baca Juga: Generasi Z Tersesat dari Google, Terjerat TikTok Sebagai Sumber Utama Informasi!
Pemerintah dan masyarakat perlu segera menyadari urgensi untuk menyeimbangkan kemajuan iptek dengan keberlanjutan lingkungan.
Artikel Terkait
Peran Nawawi Pomolango sebagai Ketua Sementara KPK : Meningkatkan Kepercayaan Publik dan Efektivitas KPK dalam Memerangi Korupsi
Tragedi Seram di Kotawaringin Barat: Jenazah Pelajar SD yang Diterkam Buaya Ditemukan
Anies Baswedan Bakal Gebrak Jakarta pada Hari Pertama Kampanye, Lokasi Rahasia Bikin Penasaran!