Mendukung Upaya Pemerintah dalam Menangani Penularan Rabies di NTT

Catatanfakta.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan adanya situasi mengkhawatirkan terkait kasus penularan rabies di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam rapat koordinasi yang dilakukan dengan Menteri dan Kepala Lembaga, dia menyampaikan bahwa hingga tanggal 15 November 2023 terdapat 1.823 kasus gigitan hewan yang menularkan rabies di Kabupaten TTS dan TTU yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia.

Untuk menangani masalah ini, Menko PMK Muhadjir Effendy meminta BNPB menetapkan status penanggulangan bencana dan membentuk satuan tugas terpadu penanganan darurat rabies di NTT.

Baca Juga: Waspadai 6 Faktor Penularan HIV yang Wajib Diperhatikan

Selain itu, dia juga meminta pemerintah daerah setempat untuk melakukan pendataan hewan yang berpotensi menularkan rabies, terutama untuk anjing, serta melakukan vaksinasi rabies secara masif.

Penularan rabies merupakan permasalahan serius yang perlu segera diatasi. Vaksinasi menjadi salah satu upaya efektif untuk menghentikan penularan rabies, seperti yang disampaikan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy.

Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari seluruh pihak baik pemerintah, masyarakat, lembaga, maupun individu dalam melakukan tindakan preventif, seperti melakukan vaksinasi dan menghindari paparan dengan hewan yang terduga membawa rabies.

Baca Juga: Haji Sekali Seumur Hidup? Usulan Menko PMK Timbulkan Pro dan Kontra

Kita juga perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan kita dan memperhatikan perilaku hewan yang mungkin membawa ancaman terhadap kesehatan manusia.

Selain itu, kita juga harus lebih peduli terhadap hewan liar dan memperhatikan lingkungan sekitar kita agar terhindar dari kemungkinan terpapar oleh hewan yang berpotensi membawa rabies.

Semoga upaya pemerintah bersama-sama dengan masyarakat dapat mengatasi permasalahan penularan rabies di NTT dan mencegah terjadinya penularan yang lebih luas dan mengancam masyarakat.