Fakta atau Mitos: Apakah Benar Lebah Madu akan Mati setelah Menyengat Manusia?

Catatanfakta.com penyengatan lebah, tipe lebah yang lebih cenderung mati setelah menyengat, dan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil jika ada interaksi dengan lebah.

Lebah madu sering dikenal sebagai serangga yang manis dan bermanfaat, tetapi juga memiliki senjata pertahanan diri yang tajam yaitu sengat yang dapat menimbulkan rasa sakit dan bersifat beracun pada manusia.

Ada mitos yang menyebutkan bahwa setelah lebah madu menyengat manusia, ia akan mati karena kehilangan sengatnya. Namun, apakah pernyataan ini benar?

Ketika lebah madu menyengat manusia, sengatnya ditanamkan ke dalam kulit yang membuat tali saraf dan kelenjar beracun terpisah dari tubuh lebah.

Baca Juga: Stretch Mark: Apa itu, Apa Penyebabnya, dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Hal ini menyebabkan lebah kehilangan sebagian atau keseluruhan isi perutnya dan umumnya akan mati dalam waktu beberapa jam jika tinggal di luar sarang dan terkena ancaman lain.

Namun, lebah masih dapat bertahan beberapa saat jika hanya bersenggama dan tidak terancam oleh musuh yang lebih kuat.

Tidak semua tipe lebah madu akan mati setelah menyengat manusia. Hal ini tergantung pada jenis kelamin dan peran mereka dalam sarang.

Biasanya, lebah pekerja betina yang memiliki sengat dan memiliki peran penting dalam pengumpulan makanan, pembersihan sarang, dan perawatan larva yang lebih cenderung mati setelah menyengat manusia.

Baca Juga: Mengatasi Efek Samping dari Pemakaian Tak Tepat Urutan Skincare

Sementara itu, lebah jantan dan ratu yang tidak memiliki sengat akan selamat.

Bagi mereka yang alergi atau sangat sensitif terhadap sengatan lebah, dapat mengakibatkan reaksi alergi yang serius, bahkan dapat mengancam nyawa jika tidak segera diobati.

Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan harus diambil saat berada di sekitar lebah atau dalam situasi interaksi dengan mereka.