Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin Temukan Pantai Cibutun Dipenuhi Limbah Garmen, Begini Katana

Catatafakta.com - Sukabumi, 4 Oktober 2023 - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, melakukan inspeksi mendalam di Pantai Cibutun, Sukabumi, hari ini, dan mengungkapkan temuan yang cukup mencengangkan.

Pantai yang sempat viral beberapa waktu lalu karena aksi bersih-bersih oleh sekelompok pemuda ternyata masih dipenuhi oleh limbah garmen dan kain.

Dalam keterangan tertulisnya, Bey Machmudin mengungkapkan bahwa hampir semua sampah yang ditemukan di Pantai Cibutun adalah jenis limbah anorganik, terutama limbah garmen dan kain.

Baca Juga: Ricuh !!!! 2 Mahasiswa Terobos dan Berorasi di Depan Sidang Paripurna HUT Banten Ke-23

Ia juga menyatakan bahwa pembersihan pantai ini sebenarnya sudah dilakukan pada bulan Juni dan Juli lalu oleh TNI dan Polri.

Namun, dengan temuan baru ini, Bey Machmudin menyatakan perlunya penelusuran lebih lanjut untuk menentukan sumber utama pencemaran pantai tersebut.

"Saya meminta ke Pak Kapolres, dibantu TNI, untuk mulai dilakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul masalah ini. Apakah limbah ini berasal dari industri atau mungkin ada kapal-kapal yang membuang limbah sembarangan," ujarnya.

Tidak hanya itu, Bey Machmudin juga mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan Pantai Cibutun.

Baca Juga: Tanggapan Pandawara Group Terhadap Kontroversi Pantai Cibutun: Upaya Membersihkan Sampah Viral!

Ia berpesan bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati, dan bahwa kepedulian kita terhadap lingkungan harus dimulai dari hulu.

"Saya minta tadi, jangan hanya kita bersihkan, tetapi dari hulunya kita mulai seperti apa," tegasnya.

Pantai Cibutun sebelumnya menjadi viral ketika sekelompok pemuda pecinta lingkungan berusaha membersihkan sampah di sana dan menancapkan tulisan "Pantai Terkotor Nomor 4 di Indonesia" sebagai bentuk protes terhadap kondisi pantai tersebut.

Baca Juga: Aksi Kreatif di Pantai Cibutun Loji Menimbulkan Kontroversi: Karang Taruna Siap Bertindak

Meskipun awalnya mereka ditolak oleh sejumlah pihak, upaya mereka menarik perhatian publik dan akhirnya memicu tindakan lebih lanjut untuk menjaga kebersihan Pantai Cibutun.