Putusan Banding Kasus Penganiayaan Cristalino David Ozora: Tanggal Penting pada 19 Oktober 2023

Catatanfakta.com - Jakarta, 3 Oktober 2023 - Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta tengah mempersiapkan diri untuk menggelar sidang pembacaan putusan banding yang sangat dinanti-nanti dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora pada 19 Oktober 2023.

Pada hari Jumat, Pejabat Humas PT DKI Jakarta, Sugeng Riyono, mengonfirmasi bahwa putusan banding akan dibacakan pada 19 Oktober 2023 pukul 10.00 WIB. Persidangan ini akan digelar secara terbuka untuk umum di ruang sidang PT DKI Jakarta.

Dalam persidangan ini, PT DKI Jakarta telah menunjuk tiga hakim yang akan memimpin jalannya sidang nanti.

Baca Juga: Berita Viral: Putusan Banding Kasus Penganiayaan Cristalino David Ozora

Majelis Hakim yang memimpin sidang banding untuk terdakwa Mario Dandy Satriyo diketuai oleh Tony Pribadi, dengan hakim anggota Sumpeno dan Indah Sulistyowati.

Sementara itu, Majelis Hakim yang menangani perkara Shane Lukas juga akan terdiri dari hakim yang sama dengan yang memimpin sidang putusan untuk Mario Dandy Satriyo.

Namun, Majelis Hakim yang memimpin sidang Shane akan diketuai oleh Indah Sulistyowati.

Dalam perkara ini, putusan majelis hakim diperkirakan akan mengikuti tuntutan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum (JPU) sebelumnya.

Mario Dandy Satriyo, salah satu terdakwa dalam kasus ini, telah dituntut dengan hukuman pidana selama 12 tahun penjara.

Baca Juga: Jung Hae In Bersiap untuk Memukau Penonton dalam Drama Komedi Romantis Terbaru, 'Fling and Shopping'!

Selain itu, ia juga diwajibkan membayar restitusi kepada korban atau diganti dengan pidana selama tujuh tahun penjara. Tuntutan ini didasarkan pada Pasal 355 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sementara itu, Shane Lukas telah divonis dengan hukuman penjara selama lima tahun atas keterlibatannya dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora.

Shane terbukti melanggar Pasal 355 ayat (1) KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Kasus ini mencuat menjadi perbincangan hangat di masyarakat, karena melibatkan dua terdakwa yang terlibat dalam penganiayaan terhadap seorang individu.