Catatanfakta.com - Jennie Nabilah adalah contoh nyata bagaimana tekad dan semangat juang bisa mengubah hidup seseorang.
Ketika ia masih duduk di kelas 5 SD, ia harus menghadapi kenyataan yang sulit: kehilangan ayahnya yang merupakan tulang punggung keluarganya.
Kehilangan ini tidak hanya meninggalkan luka emosional yang mendalam, tetapi juga mengancam pendidikannya karena kondisi ekonomi keluarganya yang sulit.
Baca Juga: KIP Kuliah Merdeka: Menjembatani Kesenjangan Pendidikan dan Memutus Rantai Kemiskinan
Namun, Jennie memiliki keinginan besar untuk belajar. Meskipun menghadapi kendala ekonomi yang serius, ia mampu menyelesaikan pendidikan dasarnya.
Tetapi tantangan sebenarnya muncul ketika ia harus melanjutkan ke sekolah menengah pertama (SMP). Biaya pendidikan yang mahal hampir membuatnya harus putus sekolah.
Keajaiban datang melalui seorang tetangga yang bekerja sebagai guru les.
Baca Juga: EVOLENDISASI PENDIDIKAN: TERABARU DAN TAK TERGANTIKAN
Ia memberi tahu keluarga Jennie bahwa akan ada bantuan biaya pendidikan yang akan membantu Jennie hingga menyelesaikan kuliah.
Bagi Jennie, ini adalah bukti bahwa setiap niat baik akan menemukan jalannya.
Jennie tidak membuang kesempatan ini. Meskipun terbatas dalam fasilitas dan sumber daya, ia tetap gigih dalam belajar.
Baca Juga: Perjuangan Weber sebagai ilmuwan sosial dalam upayanya untuk mendapat sebuah terobosan baru
Ia bahkan berpartisipasi dalam olimpiade meskipun harus meminjam buku soal latihan dan melakukan fotokopi.
Ketika ia lulus dari SMA, ia kembali dihadapkan pada kendala finansial. Orang yang membantunya sejak SMP hanya bisa mendukung pendidikannya jika ia melanjutkan kuliah melalui jalur mandiri. Ini adalah saat yang sulit bagi Jennie, tetapi ia tidak pernah kehilangan harapan.
Artikel Terkait
11 Aplikasi Wajib Mahasiswa untuk Kesuksesan Akademis
Jurusan di ITB yang Tidak Banyak Peminatnya
TENGGO WICAKSONO MERIAHKAN GRAND FINAL BALONKU ADA BANYAK DI Q SQUARE BOGOR
Optimalisasi Pengisian Kebutuhan PPPK Kementerian Agama: 10.300 Nama Terpilih
Hasil UP PPG Diumumkan Akhir September: Tantangan dan Dedikasi Guru Binaan Kemenag