teknologi

Apple Agresif dalam Mengejar Keberlanjutan, Menghancurkan Lebih dari Separuh Juta iPhone Lawas dan Gadget Lainnya

Rabu, 24 April 2024 | 12:05 WIB
ilustrasi produk Apple (foto: Matchstix)

catatanfakta.com - Apple Menghancurkan Ratusan Ribu iPhone Lawas dengan Jasa Perusahaan Daur Ulang Baru-baru ini.

Untuk diketahui Apple menggunakan jasa perusahaan daur ulang untuk menghancurkan ratusan ribu iPhone lawas yang mereka terima dari trade-in dan mengambil komponen yang masih bisa didaur ulang, sementara sisanya dihancurkan.

Kontrak Apple dengan perusahaan daur ulang tersebut secara eksplisit instruksikan agar setiap produk yang diterima harus dihancurkan agar tidak dijual ulang atau direkondisi.

Baca Juga: Terungkap! Spesifikasi Terbaru HP Infinix untuk Maret 2024: Infinix Note 40 Series, Hot 40 Pro, dan Lainnya!

Ini harus dilakukan demi memperoleh logam berharga yang masih bisa didaur ulang di dalam iPhone lawas tersebut.

Laporan dari Bloomberg juga menyebutkan bahwa sekitar 530.000 iPhone, 25.000 iPad, dan 19.000 Apple Watch telah dikirimkan ke perusahaan daur ulang bernama Geep di Kota Barrie, Ontario, untuk dihancurkan.

Meski banyak iPhone yang cukup bagus untuk dijual ulang, Apple memilih untuk menghancurkannya karena logam berharga di dalamnya masih bisa didaur ulang.

Baca Juga: Gerakan Kewirausahaan Nasional Dukung Pertumbuhan UMKM Melalui Inovasi dan Teknologi Digital

Sebuah area khusus yang disebut "kandang Apple" telah disediakan untuk para pegawai dari Geep memisahkan bagian-bagian iPhone yang masih bisa didaur ulang dari yang tidak guna.

Namun, laporan juga mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah komponen milik Apple yang dicuri oleh pekerja Geep.

Untuk menghindari pencurian barang-barang yang harus dihancurkan, para pekerja dan staf Geep pun dipantau secara ketat.

Baca Juga: Poco F6 Pro: Revolusi Teknologi dalam Genggaman, Smartphone Terbaru yang Membuat Dunia Tergila-gila!

Apple sendiri melakukan audit atas penghancuran ini, dan hasilnya mencatat bahwa tak ada pengolahan daur ulang yang dilakukan untuk setidaknya 99.975 barang.

Sebuah kasus hukum juga terjadi pada tahun 2020, saat Apple menggugat Geep di pengadilan Ontario sebesar USD 22,6 juta karena pelanggaran kontrak.

Halaman:

Tags

Terkini