Catatanfakta.com - Petualangan epik Nokia di dunia ponsel telah mengalami perjalanan yang luar biasa.
Dari memerintah panggung industri hingga tergerus oleh tren teknologi, Nokia adalah kisah kejayaan dan kejatuhan yang patut diungkap.
Pada era keemasannya, Nokia bukan hanya sekadar pemain besar di industri ponsel, mereka adalah raja tak terbantahkan.
Baca Juga: OPPO dan UEFA Kolaborasi untuk Hadirkan The King of Foldables dengan Find N3 Series dan Find N3 Flip
Desain inovatif, daya tahan baterai luar biasa, dan portofolio produk yang luas menjadikan mereka simbol gaya hidup.
Tetapi, seperti pepatah mengatakan, "Waktu berubah tanpa pemberitahuan." Pada pertengahan 2000-an, Nokia mulai merasakan hembusan angin perubahan.
Kemunculan iPhone dan revolusi antarmuka sentuh mengguncang fondasi industri ponsel.
Baca Juga: Sharp Gebrak Pasar Smartphone Indonesia dengan Aquos R8 Series!
Nokia, yang dulu dominan dengan ponsel berbasis tombol fisik, terlambat merespons perubahan ini.
Meskipun mencoba mengejar dengan bermitra dengan Microsoft dan mengadopsi Windows Phone, langkah ini ternyata menjadi jalan buntu.
Windows Phone tidak dapat mengimbangi daya tarik Android dan iOS. Desain yang dulu memukau mulai terasa ketinggalan, dan Nokia kehilangan daya tarik di mata konsumen.
Baca Juga: Itel A70: Smartphone Entry Level dengan Penyimpanan Besar dan Harga Terjangkau
Pada 2014, akuisisi oleh Microsoft menjadi tanda berakhirnya era kejayaan Nokia.