Catatanfakta.com - Amerika Serikat, Inggris, & 16 Negara Lainnya Sepakat Batasi Penggunaan Artificial Intelligence: Apa Yang Harus Diperhatikan?
Baru-baru ini, negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris telah mengambil langkah besar dengan sepakat untuk membatasi penggunaan Artificial Intelligence (AI).
Aksi tersebut dilaksanakan demi menjaga keamanan dan privasi masyarakat. Berdasarkan laporan dari Reuters, penggunaan Artificial Intelligence (AI) di dalam teknologi memerlukan pengawasan yang lebih ketat.
Baca Juga: Samsung OneUI 6.0: Lebih Keren dengan Fitur Kamera AI Terbaru
Seluruh sistem teknologi berbasis AI juga perlu dioptimalkan untuk melindungi data personal atau kelompok dari penyalahgunaan teknologi.
Direktur Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Amerika Serikat, Jen Easterly, menyatakan bahwa pentingnya seluruh negara di dunia berkomitmen dalam menjaga penggunaan AI agar tidak berlebihan.
Dalam kata lain, keselamatan harus diperhatikan dari segala faktor.
Baca Juga: Samsung Siap Rilis Galaxy S24 Series sebagai AI Phone
Kesepakatan ini diikuti oleh 18 negara lainnya, termasuk Jerman, Italia, Republik Ceko, Estonia, Polandia, Australia, Chili, Israel, Nigeria, dan Singapura.
Jen Easterly berharap adanya kesepakatan ini dapat mendorong lebih banyak negara untuk membatasi penggunaan AI demi keselamatan bersama.
Hal ini menjadi penting karena seiring perkembangan teknologi, penggunaan AI semakin meluas dan terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca Juga: MAHASISWA STIDKI BOGOR ADAKAN SEMINAR NASIONAL MEMBAHAS PERKEMBANGAN AI DI ERA DIGITAL
Salah penggunaan AI dapat mengancam privasi dan keamanan masyarakat, oleh karena itu, regulasi yang lebih ketat diharapkan dapat mengurangi risiko terhadap penyalahgunaan teknologi.
Meskipun demikian, walaupun dibatasi, AI dapat tetap memberikan manfaat yang luar biasa jika digunakan dengan efektif dan bertanggung jawab.