Catatanfakta.com - Marion Jola, seorang penyanyi Indonesia ternama, baru-baru ini memberikan tanggapan tentang istilah "Aura Magrib" yang diberikan netizen kepada Fujianti Utami, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Fuji.
Netizen memberi pengertian bahwa istilah aura magrib menunjukkan kulit seseorang yang cenderung gelap, yang dianggap sebagai sesuatu hal yang buruk.
Namun, Marion Jola merasa bahwa aura magrib adalah istilah yang lucu, dan bertanya-tanya mengapa ada orang yang menganggap magrib buruk.
Baca Juga: Putin dan Kim Jong Un Sepakat Membangun Dunia Multipolar dan Tingkatkan Kerja Sama Bilateral
Menurut Marion Jola, magrib adalah waktu yang indah, baik secara visual maupun spiritual. Ketika matahari tenggelam, waktu magrib adalah saat yang sangat disukai banyak orang karena keindahannya.
Secara spiritual, waktu magrib adalah waktu yang dinantikan oleh umat Islam, karena pada saat itu mereka melaksanakan sholat magrib dan berbuka puasa. Oleh karena itu, Marion Jola menganggap bahwa magrib adalah waktu yang spesial.
Banyak netizen merasa kagum dengan tanggapan Marion Jola yang lebih menghargai magrib sebagai waktu yang spesial, bukan sebagai sesuatu yang buruk.
Baca Juga: Mengukir Sejarah: Pepe, Si Mesin Tua di Piala Eropa 2024
Kita harus menilai orang berdasarkan karakternya, bukan berdasarkan penampilannya, termasuk warna kulit.
Memang ada standar kecantikan yang biasanya menghendaki kulit yang putih, namun kita harus menyadari bahwa kulit orang Indonesia memang beragam, ada yang kuning langsat, sawo matang, atau bahkan hitam.
Hal yang patut ditekankan di sini adalah bahwa kita harus menghargai setiap orang, terlepas dari warna kulit mereka. Penghormatan pada waktu dan pada praktik keagamaan seseorang juga perlu dijaga.
Selain itu, kita juga harus belajar untuk memberikan komentar yang positif, sehingga kita bisa menjadikan lingkungan sosial kita sebagai tempat di mana orang merasa dihargai dan dihormati selama hidup mereka di dunia ini.