Kevin THE BOYZ Bongkar Dukungan Terkait Kontroversi Israel, Mengungkap Realita Pahit Industri K-Pop

Catatanfakta.com - Kontroversi meruncing setelah nama Kevin THE BOYZ, anggota grup K-Pop yang lahir pada tahun 1998, terseret dalam sorotan publik terkait dugaan dukungan terhadap produk yang terkait dengan Israel.

Baru-baru ini, dalam serangkaian percakapan, Kevin THE BOYZ menampakkan sikap jelasnya terhadap isu ini, mengungkapkan realitas pahit yang dihadapi oleh para seniman di industri hiburan.

Percakapan terbaru di media sosial membawa Kevin THE BOYZ ke pusat perhatian ketika idol-idol K-Pop diduga terlibat dalam promosi tak langsung untuk merek-merek, termasuk Starbucks yang diklaim terlibat dalam dukungan keuangan terhadap Israel.

Baca Juga: THE BOYZ Menorehkan Sejarah dengan Berbagai Penghargaan Internasional dan Prestasi Membanggakan

Respons atas ini, Kevin mengklarifikasi bahwa ia tidak mendukung tindakan agresi Israel terhadap Palestina.

"Melihat nama saya dihubungkan dengan label tertentu, membuat orang terdorong untuk memahami isu yang lebih dalam. Meskipun tidak nyaman, saya senang bisa memberikan kontribusi edukatif," ungkap Kevin melalui platform pesan Dear U. Bubble.

Lebih lanjut, Kevin membagikan pandangannya tentang bagaimana banyak idol terjebak dalam industri yang membatasi dukungan mereka terhadap isu kemanusiaan, yang membuatnya merasa frustrasi.

Baca Juga: THE BOYZ Menjadi Goodwill Ambassador: 10 Pencapaian Mereka yang Memukau Fans

"Sangat menyedihkan melihat sebagian besar seniman tidak bisa menggunakan pengaruh mereka untuk isu-isu kemanusiaan di belakang layar industri yang diam-diam mengatur segalanya," tambahnya.

Dalam pernyataannya, Kevin secara terang-terangan menegaskan bahwa ia tidak mendukung gerakan Zionist dan menganggap penting bagi publik untuk mengetahui perspektifnya.

Namun, ia hanya bisa menyebarkan informasi yang valid dan benar.

Baca Juga: THE BOYZ Resmi Menjadi Duta Persahabatan untuk Kampanye Save the Children

"Saya tahu betul betapa pentingnya membagikan kebenaran yang valid. Saya akan memberikan referensi yang tepat untuk berita ini, tapi kita perlu memastikan hanya informasi terpercaya yang beredar," tegas Kevin.