Kontroversi TikToker Deli Serdang: Fikri Murthadha Ditangkap karena Dugaan Penistaan Agama Kristen

Catatanfakta.com - TikToker asal Deli Serdang, Fikri Murthadha, tengah menjadi sorotan setelah ditangkap oleh pihak kepolisian pada Sabtu (21/10) di Jalan Pengabdian, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Fikri Murthadha Pria berusia 28 tahun tersebut diduga melakukan penistaan terhadap agama Kristen melalui kontennya di TikTok.

Menurut PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Fikri Murthadha ditangkap sekitar pukul 10.00 WIB dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan.

Baca Juga: Keindahan dan Kontroversi: Hari Ibu Hamish Daud dan Sorotan Terkait Pembayaran Karyawan

Kasus ini menimbulkan keprihatinan karena Fikri dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 45 A (2) jo 28 (2) UU ITE jo Pasal 156 A KUHP, yang dapat mengancamnya dengan hukuman enam tahun penjara.

Foto Fikri dengan seragam tahanan oranye telah tersebar, memperlihatkan dirinya memegang papan bertuliskan 'Fikri Murtadha Als bangmorteza_'.

Penangkapan ini mengundang perbincangan di media sosial, dengan netizen menyatakan pendapat mereka terkait kasus ini.

Sebelumnya, Fikri Murthadha diduga menistakan agama Kristen melalui video di TikTok. Dalam kontennya, ia menyentuh sensitivitas kepercayaan umat Kristen Protestan dan Katolik dengan pernyataan yang kontroversial.

Baca Juga: Sensasi! TikToker Korea 'Mama Guy' Ditemukan Setelah 5 Bulan Hilang, Ditangkap karena Tudingan Pelecehan

"Karena Tuhan yang kalian sembah itu, yang digantung, bagi umat Katolik dia digantung, kalau Protestan dia tidak digantung," ujar Fikri dalam videonya.

Pernyataan kontroversial ini menuai kritik dari berbagai pihak, dan pihak kepolisian memutuskan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Fikri.

TikToker Medan Fikri Murthadha Ditangkap Karena Diduga Melakukan Penistaan Agama Kristen (Istimewa)

Pemeriksaan masih berlangsung, dan masyarakat menantikan pembaruan informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus ini.

Kasus penistaan agama oleh seorang TikToker menjadi sorotan serius, mengingat dampak luas yang dapat timbul dari konten-konten yang dapat merusak kerukunan antarumat beragama Masyarakat diharapkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan menghormati keberagaman keyakinan.