Bahkan, ada peningkatan hingga 50 persen dibandingkan dengan kunjungan pada akhir pekan biasa. Wisatawan berasal dari Kudus dan bahkan dari luar daerah.
"Kunjungan wisatawan saat liburan Nataru ini sangat meningkat, terutama pada hari Minggu yang lalu dengan peningkatan sekitar 50 persen, mencapai sekitar 1.200 pengunjung. Biasanya, pada hari libur biasa hanya sekitar 500 pengunjung," ujar Sudarman.
Baca Juga: Jeng Yah dari Serial Gadis Kretek Dalam Kehidupan Nyata
Menurut Sudarman, faktor utama dari peningkatan minat wisatawan adalah Museum Kretek menjadi lokasi syuting film Gadis Kretek.
Hal ini menimbulkan rasa ingin tahu pada pengunjung tentang bagaimana kondisi Museum Kretek yang menjadi bagian dari film yang populer.
"Pengunjung penasaran, terutama mereka yang berasal dari luar Kudus, ingin melihat sendiri bagaimana Museum Kretek bisa menjadi setting film Gadis Kretek yang begitu memukau banyak orang," tambah Sudarman.
Selain mencari informasi sejarah kretek, para wisatawan juga banyak mengabadikan momen dengan berfoto di sekitar koleksi Museum Kretek.
Baca Juga: Profil Pemain Film Gadis Kretek, Bertabur Bintang Tanah Air
"Mereka suka berfoto di area koleksi bungkus rokok dan barang-barang promosi yang menarik untuk difoto, juga foto-foto pengusaha kretek," jelasnya.
Tak hanya menawarkan pengalaman sejarah, biaya masuk ke Museum Kretek juga terjangkau.
Untuk hari kerja, biaya masuknya hanya Rp 4 ribu per orang, sedangkan pada akhir pekan dan libur, naik menjadi Rp 5 ribu.
Baca Juga: Gadis Kretek: Perjalanan Epik Karya Anak Bangsa yang Membuat Bangga Indonesia
Selain melihat koleksi museum, wisatawan juga dapat menikmati wahana wisata air dan menonton mini movie tentang sejarah kretek.
"Biaya masuknya Rp 4 ribu pada Senin-Sabtu dan Rp 5 ribu pada libur serta Minggu. Untuk wahana permainan kolam ember tumpang Rp 7 ribu, sedangkan mini movie tentang sejarah kretek dibanderol Rp 5 ribu. Ini biasanya diminati oleh rombongan," kata Sudarman.