Humas memegang peran strategis sebagai garda depan dalam komunikasi publik, sehingga harus memiliki kapasitas dan kompetensi kehumasan yang baik.
Rapat koordinasi kehumasan Ditjen Diktiristek menjadi wadah untuk memperkuat kehumasan perguruan tinggi serta mempersiapkan humas perguruan tinggi negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) mengikuti Anugerah Humas Diktiristek 2023.
Baca Juga: TEORI SOSIOLOGI KLASIK MENURUT PARA AHLI
Dalam pertemuan ini, lima pembicara yang merupakan juri Anugerah Humas Diktiristek 2023 ikut berpartisipasi untuk memperluas wawasan kehumasan.
Mereka adalah Jojo S. Nugroho, Emmy Kuswandari, Riska Noer Zaitun, Prita Laura, dan Thoriq Ramadani, yang merupakan humas profesional dengan pengalaman yang luas.
Jojo S. Nugroho berbicara tentang pentingnya pembuatan siaran pers yang baik dan menarik, serta berbagi kiat-kiat dalam menghasilkan produk siaran pers berkualitas.
Baca Juga: REKOMENDASI BUKU TENTANG EVOLUSI TEORI SOSIOLOGI SIMAK SELENGKAPNYA!!!!!!
Emmy Kuswandari menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan media, termasuk menggandeng forum wartawan untuk berdiskusi dan bekerja sama terkait publikasi.
Thoriq Ramadani juga menyoroti pentingnya menjalankan hubungan yang baik dengan media untuk mempermudah pengelolaan berita.
Riska Noer Zaitun berbicara tentang bagaimana humas perguruan tinggi dapat memanfaatkan media sosial dengan mengemas konten secara menarik dan mengikuti tren yang sedang berkembang.
Baca Juga: TEORI SOSIOLOGI KLASIK MENURUT PARA AHLI
Prita Laura menyoroti pentingnya kemampuan pranata humas dalam menghadapi komunikasi krisis dengan mengendalikan diri dan menentukan strategi yang tepat.
Penanganan krisis harus didasarkan pada prinsip "empathy first, then followed by logic explanation" agar dapat meredam krisis komunikasi dengan baik.
Dengan meningkatkan peran dan kompetensi humas di perguruan tinggi, diharapkan pendidikan tinggi di Indonesia semakin berkualitas dan mampu bersaing di tingkat internasional.