catatanfakta.com – Indonesia resmi mencatat sejarah baru dengan menggelar Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) Internasional bagi penyandang disabilitas netra untuk pertama kalinya. Ajang yang berlangsung pada 3–7 Desember 2025 ini diikuti peserta dari 12 negara dan menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menghalangi seseorang dalam menghafal Al-Qur’an.
Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menegaskan bahwa penyelenggaraan perdana ini memiliki makna strategis bagi aspek keagamaan dan kemanusiaan. “Ini adalah bentuk penghormatan kita terhadap ketekunan para penghafal Al-Qur’an yang meski memiliki keterbatasan, tetapi memiliki semangat luar biasa,” ujarnya di Jakarta. Ia menambahkan, “Seluruh persiapan harus benar-benar optimal. Kita menyambut tamu dari berbagai negara, dan ini kehormatan besar bagi Indonesia.”
Ajang ini digelar atas kerja sama Kementerian Agama dengan Rabithah ‘Alam Islami atau World Muslim League yang berbasis di Makkah. Kolaborasi tersebut memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan tilawah dan tahfiz di tingkat global.
Baca Juga: Bupati Bogor dan Kajari Cibinong Beri Dukungan Nyata untuk Pendidikan Disabilitas Permadani
Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Qur’an, Rijal Rangkuty, memastikan bahwa seluruh aspek teknis telah rampung. “Semua tahapan teknis sudah kita rampungkan, termasuk penetapan venue, alur acara, dan kebutuhan peserta dari 12 negara. Sebanyak 13 peserta telah lolos seleksi dan siap tampil di babak grand final di Jakarta,” jelasnya.
Pembukaan MHQ dijadwalkan berlangsung pada 3 Desember 2025 di Hotel Sunlake, Jakarta Utara. Grand final digelar di lokasi yang sama, sementara penutupan akan berlangsung di Spike Airdome, PIK 2, dengan kehadiran Menteri Agama, Ketua MPR RI, serta Wakil Menteri Agama pada sesi pembukaan.
MHQ Internasional Disabilitas Netra mempertandingkan lima cabang hafalan, mulai dari 30 juz dengan Matan Jazari, 30 juz tanpa Matan Jazari untuk putra dan putri, hingga cabang 20 juz dan 10 juz. Dewan hakim terdiri dari tiga ulama Timur Tengah serta dua ulama Indonesia.
Baca Juga: MTQ Kabupaten Bogor ke-47 Berakhir, Kecamatan Cibinong Pertahankan Gelar Juara Umum
Selain perlombaan, rangkaian acara juga diisi dengan Dialog Kerukunan Lintas Umat Beragama, Haflah Tilawatil Qur’an bersama qari internasional, dan pemberian apresiasi bagi tokoh serta lembaga yang berkontribusi pada pengembangan Al-Qur’an.
Zayadi menegaskan bahwa ajang ini bukan sekadar kompetisi. “Semangat para peserta adalah inspirasi. Kita ingin dunia melihat bahwa keterbatasan tidak menghalangi siapa pun untuk dekat dengan Al-Qur’an,” ujarnya.
Apabila Anda ingin dibuatkan versi dramatis, versi sangat pendek, atau versi untuk postingan media sosial, silakan beri tahu.