catatanfakta.com - Misteri kematian dosen muda Untag Semarang berinisial DLL (35) makin memanas setelah AKBP Basuki, polisi yang pertama kali menemukan korban tewas tanpa busana di sebuah kamar hotel Semarang, resmi ditahan selama 20 hari oleh Propam Polda Jawa Tengah.
Penahanan dilakukan setelah penyidik menemukan fakta bahwa AKBP Basuki tinggal satu atap dengan DLL meski tidak memiliki hubungan perkawinan. “AKBP B dipatsus selama 20 hari karena melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri,” tegas Kabid Propam Polda Jateng Kombes Pol Saiful Anwar. Ia menegaskan langkah itu diambil agar proses penyelidikan berjalan objektif. “Ini bentuk komitmen kami untuk menindak setiap pelanggaran tanpa pengecualian,” ujarnya.
Kasus ini mencuat setelah DLL ditemukan tewas telanjang di kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya pada Senin pagi, 17 November 2025. AKBP Basuki menjadi saksi utama karena dialah yang pertama kali berada di lokasi. Namun kemudian terungkap keduanya berada dalam satu Kartu Keluarga. Hal inilah yang memicu spekulasi publik semakin liar.
Baca Juga: Mahfud MD Minta Propam Polda Jabar Turun TanganI Kasus Pemerkosaan
Proses gelar perkara dilakukan dengan melibatkan Itwasda, SDM, dan Bidkum Polda Jateng. Hasilnya memastikan adanya pelanggaran etik terkait hubungan kedekatan keduanya. Meski demikian, penyidikan dugaan tindak pidana tetap dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum. “Kami sedang bekerja untuk memastikan apakah ada unsur pidana atau tidak,” kata Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio.
Sementara itu, keluarga korban meminta polisi mengusut tuntas penyebab kematian DLL. Hasil otopsi lisan menyebut korban mengalami pecah jantung akibat aktivitas berlebihan sebelum tewas. Namun keluarga menilai banyak kejanggalan yang perlu diperjelas, termasuk posisi tubuh korban saat ditemukan dan dugaan hilangnya barang pribadi.
Desakan juga datang dari mahasiswa Untag yang menggeruduk Polda Jateng karena menilai kasus tersebut janggal. Mereka mempertanyakan status AKBP Basuki sebagai saksi sekaligus pihak yang tercatat satu KK dengan korban. “Kami hanya ingin kejelasan dan keadilan,” ujar salah satu mahasiswa dalam aksi tersebut.
Baca Juga: Pria Penjual Kopi Keliling Tewas Mendadak di Alun-Alun Kota Bogor, Diduga Terpeleset
Hingga kini, penyebab pasti kematian dosen berusia 35 tahun itu masih menyisakan banyak tanda tanya. Polisi memastikan penyelidikan terus berjalan dan akan mengungkapkan hasil lengkapnya begitu seluruh proses selesai.