catatanfakta.com - Cara mengumpulkan Rp100 juta pertama kerap menjadi pertanyaan banyak pekerja, terutama mereka yang bergaji UMR. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawabnya dengan lugas dalam sebuah wawancara yang dikutip Sabtu (15/11/2025). Ia menekankan bahwa langkah pertama bukanlah hal rumit, tetapi soal disiplin mengelola pengeluaran harian.
Menurut Purbaya, pekerja bergaji UMR harus lebih agresif dalam menabung karena mengandalkan gaji saja tidak cukup. “Untuk teman-teman yang gajinya UMR, cari Rp100 juta pertama kalau dari situ saja ya kelamaan. Jadi harus lebih agresif untuk menabung. Pengeluaran musti dikendalikan, terutama untuk makan ya,” ujarnya.
Ia menyarankan langkah paling mudah: memasak sendiri di rumah dan membawa bekal ke kantor. Purbaya menyebut kebiasaan sederhana itu bisa memangkas pengeluaran cukup besar setiap bulan. “Kalau makan di kafe atau warung lebih mahal daripada masak sendiri. Jangan takut masak sendiri di rumah, ditaruh di lunch box, dibawa ke kantor atau tempat kerja, itu akan menghemat dengan signifikan,” katanya.
Baca Juga: KUR Masih Rp60 Triliun, Tapi Banyak UMKM Gagal Akses: Purbaya Siap Bertindak
Menkeu juga mengingatkan soal kebiasaan membeli makanan atau barang demi gengsi. Ia menegaskan hal itu justru membuat pekerja semakin sulit menabung. “Jangan jajan di tempat yang mahal untuk gengsi aja. Dari situ mungkin anda bisa save 20 persen. Anda bisa menghemat tanpa merusak kualitas hidup, termasuk kesehatan,” tambahnya.
Selain berhemat, Purbaya menekankan pentingnya menabung dan berinvestasi sejak dini. Menurutnya, pembagian tabungan dan instrumen investasi bisa mempercepat pencapaian Rp100 juta pertama. “Misalnya bisa nabung Rp20 juta setahun, bisa dibagi 10 di deposito, 10 di investasi yang menarik. Dari situ mungkin bisa cepat dapat Rp100 juta pertama,” pungkasnya.
Di sisi lain, Purbaya kini menjadi sorotan publik karena kinerjanya yang dinilai menonjol. Dalam survei Indonesia Political Opinion (IPO), ia berada di posisi teratas sebagai menteri berkinerja terbaik dengan angka 17,5 persen. Capaian itu menarik perhatian karena diperoleh hanya dalam waktu kurang dari dua bulan sejak ia dilantik sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025.
Baca Juga: The Guardian Sebut IKN Kota Hantu, Ini Tanggapan Santai Menkeu Purbaya
Survei IPO yang digelar 9–17 Oktober 2025 melibatkan 1.200 responden di 38 provinsi dengan margin of error 2,9 persen. Posisi berikutnya ditempati Seskab Teddy Indra Wijaya (15,1 persen), Menlu Sugiono (11,8 persen), dan Menko Pangan Zulkifli Hasan (9,8 persen). Sejumlah nama besar justru tidak masuk daftar, termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri HAM Natalius Pigai.