catatanfakta.com - Dari sebuah desa di Jonggol, Kabupaten Bogor, lahir inovasi energi yang disebut-sebut bisa mengubah peta bahan bakar nasional. Namanya Bobibos, singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!. Produk ini dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula dan berbahan dasar limbah pertanian, khususnya jerami.
Komisaris Utama perusahaan, Mulyadi, mengatakan bahwa Bobibos merupakan bahan bakar nabati dengan nilai oktan tinggi, mencapai RON 98, setara bahkan melebihi BBM premium yang beredar di pasaran. “Insya Allah ini akan menjadi energi alternatif terbarukan di sektor bahan bakar,” ujarnya dalam uji coba di Jonggol, Selasa (11/11/2025).
Riset dan pengembangan Bobibos dilakukan sepenuhnya di dalam negeri oleh tim riset anak bangsa. Saat ini perusahaan masih menunggu izin produksi massal dari pemerintah. “Februari 2026, kami akan mulai produksi massal tapi ini pun masih untuk uji coba dan dibagikan ke warga di sekitar Jonggol dulu,” tambah Mulyadi yang juga merupakan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra.
Sementara itu, pendiri sekaligus kepala tim riset Iklas Thamrin mengungkapkan bahwa ide Bobibos lahir dari keprihatinan atas mahalnya harga BBM dan keresahan terhadap krisis iklim global. “Kami mulai penelitian sejak 2014. Setelah serangkaian uji coba, jerami terbukti paling ideal karena bisa mendukung swasembada pangan dan energi sekaligus,” kata Iklas.
Menurut Iklas, setiap hektare sawah menghasilkan sekitar 9 ton jerami yang dapat diolah menjadi 3 ribu liter Bobibos. Ia berharap pemerintah bisa memfasilitasi lahan hingga 2.000 hektare untuk mendukung pabrikasi bahan bakar ini. “Kalau terealisasi, produksi bisa mencapai 1,5 juta liter per bulan,” ujarnya optimistis.
Bobibos digadang sebagai simbol kemandirian energi nasional sekaligus solusi nyata menghadapi perubahan iklim. Dengan nilai oktan tinggi, emisi rendah, dan bahan baku lokal, Bobibos berpotensi menjadi langkah besar Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berdaulat.