catatanfakta.com – Presiden Prabowo Subianto kembali mencuri perhatian dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10/2025). Dalam forum bergengsi yang dihadiri para pemimpin ekonomi utama dunia itu, Prabowo memamerkan salah satu program unggulan Indonesia: Koperasi Desa Merah Putih atau Kopdes Merah Putih — simbol pemberdayaan ekonomi rakyat dari akar desa.
Prabowo menegaskan bahwa arah pembangunan Indonesia saat ini berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata. “Di Indonesia, kami memberdayakan UMKM, membangun ribuan koperasi, dan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki peran lebih besar dalam perekonomian,” ujarnya dengan lantang di hadapan para pemimpin dunia.
Menurutnya, Koperasi Merah Putih bukan sekadar program ekonomi, melainkan representasi semangat kemandirian bangsa. Program ini tengah dikembangkan di berbagai pelosok desa sebagai wadah peningkatan kesejahteraan sekaligus simbol ekonomi gotong royong Indonesia.
Baca Juga: Jakarta Siap Luncurkan 267 Koperasi Merah Putih, Target Beroperasi Oktober 2025
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengingatkan kembali tentang jati diri APEC yang dibangun atas prinsip inklusivitas, kerja sama, dan kesetaraan antarnegara. “Peran dan misi utama APEC adalah memfasilitasi perdagangan bebas, investasi, serta kerja sama multilateral berdasarkan rasa kebersamaan di seluruh kawasan kita,” tuturnya.
Prabowo menilai, kesuksesan kawasan Asia-Pasifik selama ini bergantung pada semangat keterbukaan dan kepercayaan antarnegara. Karena itu, ia mengingatkan agar APEC tidak terjebak dalam fragmentasi geopolitik yang bisa menggoyahkan stabilitas ekonomi global. “Kita tidak boleh membiarkan perpecahan merusak stabilitas yang selama ini menopang pertumbuhan kita,” tegasnya.
Selain itu, Prabowo menyerukan agar seluruh anggota APEC memperbarui komitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan. Ia menegaskan, “Indonesia berkomitmen terhadap sistem perdagangan multilateral dengan WTO sebagai pilar utama, demi memastikan setiap pihak dapat bersaing secara setara.”
Baca Juga: 75.000 Desa Ditargetkan Bentuk Koperasi Merah Putih Akhir Mei, Tapi Rekrutmen SDM Masih Nol!
Di akhir pidatonya, Presiden ke-8 RI itu menegaskan bahwa inklusivitas dan keberlanjutan harus menjadi fondasi masa depan ekonomi global. “Pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusif hanya akan menimbulkan ketimpangan dan instabilitas. APEC harus memastikan bahwa manfaat perdagangan dan investasi dapat dirasakan oleh semua pihak, agar tidak ada satu pun ekonomi yang tertinggal,” tandasnya.