Pati, CatatanFakta.com — Aksi demonstrasi besar-besaran warga di Alun-Alun Kota Pati, tepat di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati pada Rabu (13/8/2025), berakhir ricuh. Massa yang menuntut Bupati Pati Sudewo mundur, memanas setelah tidak kunjung ditemui oleh sang bupati.
Pantauan lapangan menunjukkan eskalasi terjadi ketika massa mulai melempari pendopo dengan botol air mineral.
Ketegangan semakin meningkat hingga pagar kantor bupati roboh, terdengar letusan gas air mata, dan satu mobil dinas Polres Grobogan dilaporkan dibakar. Bahkan, sejumlah emak-emak dan anak kecil yang ikut aksi mengalami pingsan akibat kepanikan.
Tuntutan Massa
Dalam aksi tersebut, warga Pati mengajukan lima tuntutan utama:
-
Bupati Sudewo mundur dari jabatan.
-
Menolak penerapan lima hari sekolah.
-
Menolak renovasi Alun-Alun Pati senilai Rp2 miliar.
-
Menolak pembongkaran total Masjid Alun-Alun Pati yang bersejarah.
-
Menolak proyek videotron senilai Rp1,39 miliar.
Menurut orator aksi, Ahmad Husen dan Syaiful Ayubi, Sudewo dinilai arogan dan tidak responsif terhadap aspirasi rakyat. Massa bahkan menyerukan untuk bertahan hingga malam sebelum tuntutan dipenuhi.
Sudewo Menolak Mundur
Menanggapi desakan massa, Bupati Sudewo menegaskan bahwa dirinya dipilih rakyat secara konstitusional dan demokratis, sehingga pemberhentiannya tidak bisa hanya berlandaskan tuntutan demonstran.
Baca Juga: Demo Pati Memanas: Mobil Polisi Dibakar, Massa Tuntut Bupati Sudewo Mundur