informasi

AI dan Etika: Anak Muda Harus Peduli atau Cuek?

Rabu, 21 Mei 2025 | 20:37 WIB
Pengaruh Negatif AI terhadap Kualitas dan Integritas Penelitian (Pexels.com/ Markus Spiske )

Catatanfakta.com -, Artificial Intelligence (AI) kini bukan sekadar teknologi masa depan—ia sudah jadi bagian dari hidup sehari-hari: dari rekomendasi musik, editan foto otomatis, hingga sistem rekrutmen kerja.

Tapi di balik kecanggihannya, AI juga menyimpan potensi masalah serius.

Pertanyaannya: apakah anak muda cukup peduli dengan sisi etis dari AI? Atau justru terlalu asik menggunakan tanpa pikir panjang?

Mari kita bahas.

Baca Juga: Bukan Ramalan, Tapi Kenyataan: Teknologi 2025 yang Diam-Diam Mengubah Hidup Anak Muda


1. Bias AI: Ketika Algoritma Tak Netral

Banyak yang mengira mesin selalu netral. Padahal, AI belajar dari data. Dan jika datanya bias—rasis, seksis, diskriminatif—maka hasilnya juga bisa mencerminkan hal itu. Misalnya:

  • Aplikasi rekrutmen yang lebih memilih nama “barat” ketimbang lokal.

  • Sistem keamanan yang tak bisa mengenali wajah orang berkulit gelap.

  • AI kecantikan yang mengutamakan standar “kulit putih dan wajah tirus.”

Fakta penting: Anak muda, khususnya dari komunitas yang terpinggirkan, bisa dirugikan jika tidak kritis terhadap algoritma yang digunakan.

Baca Juga: Eks Pejabat Waskita Divonis 5 Tahun, Terlibat Korupsi Rp510 M Proyek Tol MBZ


2. Deepfake: Antara Hiburan dan Ancaman

Teknologi deepfake—yang memungkinkan wajah dan suara seseorang ditiru secara sangat meyakinkan—memang seru untuk konten lucu atau editan kreatif. Tapi bayangkan dampaknya jika digunakan untuk menyebar hoaks politik, pornografi non-konsensual, atau penipuan digital.

Contoh nyata:

  • Tokoh publik dipalsukan untuk menyebarkan pernyataan yang tak pernah diucapkan.

  • Video palsu yang digunakan untuk menjatuhkan reputasi seseorang.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB