catatanfakta.com - Guyuran hujan deras yang memicu banjir kembali merendam SD Negeri Cipayung 1 di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Peristiwa ini bukan yang pertama, bahkan sudah keempat kalinya sekolah itu terdampak air bah yang tak hanya menggenangi lapangan, tapi juga menerobos masuk ke ruang-ruang kelas.
Namun, di tengah kondisi yang tidak ideal itu, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, hadir langsung ke lokasi untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung tanpa gangguan.
Pada Jumat, 2 Mei 2025, Rudy Susmanto meninjau langsung kerusakan di sekolah yang terletak di kawasan rawan banjir itu. Ia tidak datang sendiri, melainkan bersama DPRD Komisi 3 Kabupaten Bogor dan sejumlah perangkat daerah lainnya.
Baca Juga: Pemkab Bogor Gerak Cepat Normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas, Target Rampung Akhir 2025
Tujuannya bukan hanya melihat situasi, tapi juga duduk bersama pihak pengembang untuk mencari solusi jangka panjang. “Banjir ini terdampak dari pembangunan perumahan di sekitar sekolah. Hari ini kami hadir bersama DPRD Komisi 3 Kabupaten Bogor dan perangkat daerah terkait, untuk melakukan musyawarah dan evaluasi bersama pihak pengembang,” tegas Rudy.
Bupati pun menyoroti bahwa pembangunan perumahan di sekitar sekolah tidak boleh semata-mata mengejar keuntungan tanpa memperhatikan sistem drainase dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Ia menekankan bahwa pemerintah akan mengevaluasi kembali seluruh perizinan yang telah dikeluarkan, terutama soal pelaksanaan teknis di lapangan.
“Izin memang lengkap secara dokumen, tapi kita harus pastikan pelaksanaannya di lapangan sesuai dengan tahapan dan ketentuan. Misalnya masa berlaku IMB, apakah masih aktif atau perlu diperbarui. Kita ingin semua pihak bersinergi, bukan mencari siapa yang salah, tapi mencari solusi bersama,” ujarnya lagi.
Baca Juga: Momen Sinergi yang Terlewatkan: AJWI Sayangkan Sikap Acuh Pemkab Bogor
Meski pagar belakang sekolah dan sejumlah fasilitas rusak akibat banjir, Rudy memastikan perbaikannya sedang dipercepat dan proses belajar tidak terganggu. Ia menginstruksikan agar pembangunan dilakukan siang dan malam.
“Alhamdulillah, per hari ini kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal. Kami minta pembangunan dilakukan lembur agar tidak mengganggu proses belajar. Ini adalah komitmen bersama agar tidak hanya memperbaiki kerusakan, tapi juga meningkatkan kualitas sarana pendidikan,” ungkapnya.
Tidak hanya sekolah, sejumlah rumah warga juga terdampak banjir. Pemerintah Kabupaten Bogor meminta pengembang tidak lepas tangan, dan menunjukkan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar. Rudy bahkan menyebut pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap perbaikan yang dilakukan oleh pengembang.
Dalam kesempatan yang sama, Rudy juga menyatakan komitmennya untuk mempercepat transformasi digital di dunia pendidikan dan memprioritaskan kebutuhan sarana prasarana sekolah dalam APBD Perubahan yang akan datang. “Kita ingin dunia investasi tetap berjalan, tapi siswa kita juga harus terlindungi, dan lingkungan masyarakat harus terlayani dengan baik. Sinergi ini penting untuk membangun Kabupaten Bogor yang lebih baik,” pungkasnya.