informasi

Gema Waisak di Jakarta: 8.000 Umat Buddha Turun ke Jalan, Menag Ajak Perkuat Toleransi Bangsa

Selasa, 6 Mei 2025 | 13:56 WIB
Menag Nasaruddin Umar dan Gubernur DKI Jakarta dalam Acara Trisuci Waisak 2025 di Kemayoran (Foto Edisi)

catatanfakta.com - Gema Waisak Pindapata Nasional yang digelar di Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu pagi (4/5/2025), menjadi momen spiritual sekaligus sosial yang memikat perhatian publik. Tak kurang dari 8.000 umat Buddha dari berbagai penjuru Jakarta memenuhi kawasan tersebut dalam suasana khidmat dan damai. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir langsung dalam prosesi tersebut menyampaikan seruan penting soal toleransi dan kebersamaan.

Dalam sambutannya, Menag mengapresiasi penyelenggaraan perayaan Waisak yang dilakukan di ruang terbuka. “Kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di ruang terbuka seperti ini memungkinkan kita merasakan energi batin yang positif. Saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan atas terselenggaranya kegiatan ini,” ucapnya di hadapan ribuan umat.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE/2025, yang diselenggarakan oleh Sangha Theravada Indonesia (STI) bersama Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI). Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 52 Bhikkhu Sangha terlibat dalam prosesi sakral ini dengan dukungan lebih dari 800 panitia lintas komunitas Theravada. Tema tahun ini pun mengandung pesan mendalam: “Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa.”

Baca Juga: Kemenag Turut Berduka atas Musibah Tanah Longsor di Gontor Cabang Magelang

Menag Nasaruddin menekankan bahwa ajaran Sang Buddha harus menjadi inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Mari terus kita pelihara persaudaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perkuat toleransi, serta wujudkan kehidupan yang damai dan sejahtera dalam keseharian,” ujarnya tegas.

Gema Waisak tidak hanya menghadirkan nuansa religius, tetapi juga menjadi cerminan nyata keharmonisan antarumat beragama. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang turut hadir menyampaikan bahwa kegiatan ini menunjukkan wajah toleransi Jakarta yang sesungguhnya. “Saya yakin kegiatan ini membawa dampak positif bagi ketenteraman dan kerukunan kehidupan keagamaan di Jakarta. Ini adalah cerminan toleransi yang harus kita jaga bersama,” kata Pramono dengan nada penuh keyakinan.

Sejumlah tokoh lain juga hadir dalam acara ini, termasuk Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB Heri Kustanto, Ketua Pelaksana acara yang juga anggota Fraksi PSI Kevin Wu, serta Wali Kota Jakarta Pusat Arifin. Kehadiran mereka memperkuat makna solidaritas antar pemerintah dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai luhur kebangsaan.

Baca Juga: Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik, Kapan Ramadan Dimulai?

Gema Waisak di Jakarta bukan hanya soal prosesi keagamaan, melainkan juga pesan kuat bahwa perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan dalam damai. Dengan semangat Waisak, ribuan umat Buddha, tokoh lintas agama, dan para pemimpin daerah memberikan pesan moral bahwa Indonesia membutuhkan kebijaksanaan dan toleransi untuk menjaga keberagaman yang menjadi fondasi bangsa ini.

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB