informasi

Kepala BMKG Pastikan Kesiapan Teknologi untuk Mitigasi Cuaca Ekstrem

Kamis, 19 Desember 2024 | 15:00 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Jakarta, catatanfakta.com - bersiap menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda dalam beberapa waktu ke depan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, secara langsung memeriksa alat-alat pemantau cuaca di Surabaya, Jawa Timur, untuk memastikan teknologi yang digunakan siap menghadapi berbagai kemungkinan kondisi alam yang dapat membahayakan aktivitas masyarakat.

Dalam inspeksi tersebut, beberapa alat penting seperti Automatic Weather Observing System (AWOS), Low Level Windshear Alert System (LLWAS), dan Marine Automatic Weather Station (MAWS) menjadi fokus pengecekan.

Baca Juga: BMKG Mengeluarkan Peringatan Dini: Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Wilayah Ini

Alat-alat ini dirancang untuk mendeteksi perubahan cuaca ekstrem secara akurat guna mendukung keselamatan di darat, laut, dan udara.

"Ini merupakan upaya BMKG untuk menjaga masyarakat selamat dalam setiap penerbangan maupun pelabuhan, terutama dari ancaman bahaya cuaca ekstrem, mohon doanya agar kita semua dapat menjalankan tugas dengan seksama, cermat, cepat, tepat, serta akurat," kata Dwikorita.

AWOS memainkan peranan penting dalam keselamatan penerbangan, terutama ketika pesawat melakukan proses lepas landas dan mendarat di Bandara Juanda, Surabaya.

Baca Juga: Menanti Kedatangan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H, BMKG Pantau Mulai Sabtu, 6 Juli 2024

Dengan kemampuan memantau kondisi cuaca secara real-time, alat ini membantu petugas pengatur lalu lintas udara untuk memberikan keputusan terbaik demi menjaga kelayakan penerbangan.

Selain itu, LLWAS dilengkapi sensor yang mampu mendeteksi potensi turbulensi berbahaya seperti angin berlawanan. Informasi ini sangat vital, karena setiap peringatan akan langsung dikirimkan ke Air Traffic Control (ATC) dan pilot untuk langkah mitigasi seperti menunda pendaratan atau mengalihkan rute penerbangan.

Di sisi maritim, peran MAWS sangat penting dalam mendukung keselamatan pelayaran di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Baca Juga: Pemerintah Membuka Pendaftaran Sekolah BMKG untuk Hadapi Krisis Iklim

Alat ini dilengkapi dengan sensor yang mencatat berbagai parameter seperti suhu, tinggi gelombang, arah angin, dan curah hujan secara terus-menerus.

Data yang dikirimkan setiap menit ini menjadi acuan penting bagi pengelola pelabuhan untuk memastikan operasional yang aman bagi kapal-kapal di perairan. Dengan adanya sistem ini, potensi bahaya seperti gelombang tinggi atau perubahan pasang surut dapat terpantau lebih awal.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB