catatanfakta.com - Masalah kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, kembali menjadi sorotan utama dalam rapat koordinasi yang digelar Rabu (20/11) di Gedung Sekretariat Daerah, Cibinong.
Pertemuan ini dihadiri oleh Pj. Bupati Bogor Bachril Bakri dan Wakil Menteri Perhubungan RI Suntana, bersama jajaran pejabat terkait. Diskusi tidak hanya membahas penanganan kemacetan tetapi juga persiapan transportasi menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Pj. Bupati Bogor Bachril Bakri menyampaikan bahwa kemacetan di Puncak memiliki tujuh titik utama, mulai dari Ciawi hingga Cisarua.
Baca Juga: Kekalahan Telak 0-4: Indonesia Terpukul, Jepang Kian Kokoh di Puncak Kualifikasi
"Kami berdiskusi mencari solusi terbaik, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang. Salah satu opsi yang diusulkan adalah pemberlakuan sistem satu arah, penyediaan angkutan massal, hingga percepatan pembangunan Jalur Puncak II," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Suntana menambahkan bahwa strategi untuk mengatasi kemacetan di Puncak akan dilakukan secara bertahap.
"Kami memiliki strategi jangka pendek, menengah, dan panjang. Rencana jangka panjangnya termasuk pembangunan jalan tol yang menghubungkan Caringin dengan Cisarua, serta percepatan Jalur Puncak II," ungkapnya.
Baca Juga: Bangunan Liar Kembali Berdiri di Puncak, Pemkab Bogor Bertindak Tegas
Selain itu, menurut Suntana, 37% pengguna jalur Puncak bertujuan menuju Cipanas dan Cianjur, sehingga jalur alternatif perlu segera diwujudkan.
"Rekomendasi dari Kementerian PUPR mencakup pembangunan jalan tol dan jalan layang di beberapa titik strategis. Kami juga mengupayakan percepatan rencana jalur kereta api untuk masa depan," tambahnya.
Suntana menegaskan bahwa kemacetan yang terjadi setiap akhir pekan dan liburan panjang memerlukan solusi menyeluruh. Langkah-langkah seperti pembangunan jalan layang dan pengembangan angkutan massal dinilai krusial untuk mengurangi dominasi kendaraan pribadi.
Baca Juga: Terobosan Dishub Bogor: Rute Ciawi-Gunung Mas Siap Ubah Mobilitas Puncak
"Rencana ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengurai masalah kronis kemacetan di Puncak, yang selama ini menjadi tantangan besar bagi pariwisata dan ekonomi lokal," tutupnya.
Dengan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga kementerian terkait, harapan akan solusi nyata bagi kemacetan Puncak semakin menguat. Strategi yang dirancang tidak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek tetapi juga memastikan keberlanjutan infrastruktur transportasi kawasan ini di masa depan.