catatanfakta.com - Perayaan Hari Raya Idul Adha yang dilaksanakan umat muslim di Palestina pada Minggu lalu terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun suasana duka menaungi perayaan, tetapi mereka tetap menghormati dan memperingati Hari Raya Idul Adha yang khusus.
Salat Idul Adha adalah salah satu ritual penting dalam Islam, dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menjadi tujuan ibadah utama umat muslim Palestina setiap tahunnya.
Baca Juga: Menlu Retno Serukan Negara D-8 Bersatu dalam Mengatasi Krisis Kemanusiaan Palestina
Sayangnya, tahun ini umat muslim Palestina harus mengalami kesulitan dalam melaksanakan salat Idul Adha karena alasan keamanan yang dibatasi.
Keamanan di negara Palestina memang menjadi masalah yang sering kali tidak terselesaikan sepenuhnya. Serangan brutal Israel yang terus terjadi di Jalur Gaza telah memaksa banyak warga Palestina untuk mengungsi dan kehilangan rumah mereka. Kondisi ini membuat perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini terasa kurang bahagia.
Pasukan pendudukan Israel bahkan menghalangi umat muslim Palestina agar tidak bisa memasuki Masjid Al-Aqsa. Tentara Israel juga menyerang jemaah ketika mereka menuju Masjid Al-Aqsa dan mencegah puluhan orang lainnya memasuki Masjid.
Baca Juga: Eross Candra Sheila On 7, Lelang Gitar Pribadinya, Fender Telecaster, Galang Dana untuk Palestina
Keamanan yang diberlakukan oleh tentara Israel, termasuk penghalangan akses ke tempat suci umat muslim Palestina, menyebabkan banyak orang mempertanyakan tindakan Israel. Padahal, Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi di kota Hebron adalah salah satu tempat suci umat muslim yang harus dijaga dan diakui sebagai milik umat muslim.
Sekretaris jenderal Front Pembebasan Palestina, Saeb Erekat, mengkritik serangan keamanan Israel yang mengganggu pelaksanaan salat Idul Adha. Ia juga mengecam serangan brutal Israel yang terus terjadi di Jalur Gaza meskipun Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera.
Peringatan Hari Raya Idul Adha di Palestina tahun ini merupakan manifestasi dari perlakuan Israel terhadap negara Palestina. Perlakuan ini menyebabkan banyak korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan kehidupan masyarakat yang tidak stabil. Meskipun tidak semua orang setuju atas serangan Israel, namun perayaan Idul Adha tetap dihormati dan dilaksanakan dengan khidmat.
Baca Juga: Semua Mata Tertuju pada Rafah: Dukungan untuk Palestina
Melalui perayaan Idul Adha, umat muslim Palestina menunjukkan bahwa mereka tetap setia dengan agama dan budaya mereka. Tindakan serangan dan pembatasan oleh tentara Israel tidak dapat menghalangi mereka untuk melaksanakan ritual penting dalam agama Islam ini.
Dengan perayaan Idul Adha, umat muslim Palestina juga ingin menunjukkan bahwa mereka tetap kuat dan bersatu meskipun menghadapi tekanan yang berat. Semoga suatu saat nanti, perdamaian dapat tercapai di Palestina dan perayaan Hari Raya Idul Adha dapat dilaksanakan tanpa ada ancaman keamanan dari Israel.