catatanfakta.com - Kemenag Kabid Transportasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Mujib Roni menjelaskan bahwa waktu transportasi menjadi sangat penting selama ibadah haji.
Jemaah harus menyelesaikan perjalanan dari titik pemondokan ke Masjidil Haram dan kembali dengan aman dan secepat mungkin.
Penyelenggaraan transportasi yang tidak teratur dan buruk dapat memicu kekhawatiran dan kecemasan di antara jemaah haji, yang cenderung fokus pada perjalanan spiritual mereka.
Baca Juga: Persiapan Armuzna Mendekati Puncak Haji, Jamaah Indonesia Diminta Jaga Kesehatan dan Fisik
Dalam situasi ini, pemerintah Indonesia telah menyediakan Bus Shalawat sebagai solusi transportasi yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jemaah haji dari Indonesia.
Penumpang Bus Shalawat tidak hanya dijamin kenyamanan, tetapi juga dapat menikmati suasana shalawat sepanjang perjalanan.
Ada juga musik dan acara di Bus Shalawat, yang menciptakan lingkungan penghormatan dan perenungan yang damai dan meriah.
Baca Juga: Hari ke-23: 162.961 Jemaah Haji Indonesia Berbondong-bondong Hadir di Tanah Suci
Shalawat biasanya dibaca dalam perjalanan menuju kota suci Makkah. Ia juga memiliki citra atau lukisan shalawat dan kaligrafi di sekitar body bus, yang menambah suasana religius bagi para jemaah.
Jemaah haji dapat memilih rute sesuai dengan nomor pemondokan mereka. Ada 22 rute bus shalawat yang membawa jemaah kepada Masjidil Haram.
Setiap rute memiliki penanda rute yang berbeda, seperti warna biru, hijau, kuning, merah, ungu, dan lain-lain. Jemaah dapat memilih rute yang terdekat dengan tempat pemondokan mereka dan tiba di Masjidil Haram pada saat yang tepat. Jemaah yang berada di Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy dapat menggunakan layanan ini.
Baca Juga: Gagal Berhaji Akibat Visa Tidak Sah, Puluhan Jamaah Haji Indonesia Tertangkap di Arab Saudi
Bus Shalawat ini bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga ide untuk mendorong religiusitas pada program ibadah haji. Jemaah menggunakan fasilitas ini untuk berdoa dan membaca shalawat. Ide ini unik karena selain memberikan manfaat dari segi transportasi, juga memperkuat semangat religius jemaah haji.
“Program Bus Shalawat ini tentunya menjadi penangkal semangat malas, karena jemaah yang menggunakan bus ini diharapkan dapat berzikir dan berdoa di dalam bus,” ungkap Kabid Transportasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Mujib Roni.